Korban Meninggal Akibat Virus Corona Wuhan Bertambah Jadi 25 Orang

Setelah sebelumnya melaporkan jumlah korban meninggal 18 orang, kini negeri tirai bambu itu menyebut jumlah orang yang meninggal menjadi 25 jiwa.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 24 Jan 2020, 09:39 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2020, 09:39 WIB
Malaysia Gunakan Pemindai Suhu di Bandara Antisipasi Virus Corona
Tenaga medis memantau suhu tubuh penumpang pada monitor termografik di stasiun karantina di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Selasa (21/1/2020). Pemerintah Malaysia mulai mengoperasikan alat pemindai suhu tubuh merespons penyebaran virus korona yang kian masif di China. (AP Photo/Vincent Thian)

Liputan6.com, Jakarta Virus corona baru yang merebak di Wuhan, Tiongkok terus memakan korban. Setelah sebelumnya melaporkan jumlah korban meninggal 18 orang, kini negeri tirai bambu itu menyebut jumlah orang yang meninggal menjadi 25 jiwa.

Melansir laman Straitimes, 24 dari 25 korban meninggal itu berada di Wuhan, pusat Provinsi Hubei. Lalu satu korban lainnya berasal dari Provinsi Hebei, komisi kesehatan Tiongkok mengonfirmasi.

Selain itu, komisi kesehatan Tiongkok juga mengatakan pasien yang tertular virus corona 2019-nCoV meningkat menjadi 830 orang. Pihak berwenang pun akan memeriksa 1.072 orang yang diduga (suspect) terjangkit virus.

Larangan bepergian dari atau ke Wuhan juga telah diterapkan. Pemerintah setempat menyebut, penduduk dari Hong Kong maupun Beijing telah membatalkan rencana liburan mereka ke kota tersebut.

Simak video berikut ini:

Ditemukan Juga di Singapura

Kasus virus corona jenis baru ini dikabarkan telah ditemukan juga di Singapura, setelah sebelumnya menyebar ke Jepang, Korea Selatan, Thailand, AS, Taiwan, Vietnam, dan Macau. 

Seorang warga negara Tiongkok dinyatakan positif mengidap Virus Corona Wuhan di Singapura, Kamis (23/1/2020).

"Pria berusia 66 tahun yang merupakan seorang penduduk Wuhan, tiba di Singapura dengan sembilan rekan seperjalanannya pada hari Senin (20 Januari). Mereka tinggal di resor Rasa-Sentosa Shangri-La," kata Kementerian Kesehatan setempat dalam briefing pada Kamis malam.

Semua kamar di hotel tempat lelaki itu dan teman seperjalanannya tinggal telah dibersihkan dan disegel.

Sementara, seorang wanita berusia 53 tahun, juga berkebangsaan China tetapi tidak bepergian bersama kelompok itu, dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona dalam tes pendahuluan, yang sedang menunggu konfirmasi.

Selain itu, putra pria itu, 37, adalah juga diduga terinfeksi dan telah diamankan. Sementara delapan temannya yang bepergian telah meninggalkan Singapura. Pihak Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan telah menghubungi pihak berwenang di negara tujuan mereka.

Meski ditemukan kasus dan suspect virus corona pada pendatang, pihak kementerian mengatakan, tak ada bukti bahwa virus telah menyebar ke siapa pun di Singapura.

Setelah melebarkan jaring untuk mencakup screening suhu semua penumpang udara dari Tiongkok, jumlah kasus dugaan Virus Corona di Singapura telah meningkat.

Kementerian mengatakan bahwa secara total, ada 28 kasus yang diduga terinfeksi Virus Corona. Mereka berumur satu hingga 78 tahun. Tujuh orang diantaranya telah dipulangkan.

"Semua tindakan akan diambil untuk mencegah kemungkinan penyebarannya," kata Direktur Kementerian Penyakit Menular, Associate Professor Vernon Lee.

Diperkirakan akan lebih banyak kasus, tambahnya, mengingat banyaknya kasus di China dan tingginya volume perjalanan dari negara itu ke Singapura.

Adapun kasus pertama infeksi Virus Corona di Singapura, korban sudah diisolasi dan tidak lagi berisiko bagi publik, ia menekankan. Orang yang melakukan kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi akan dikarantina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya