Mantan Menkes Nila F. Moeloek Ingatkan Ancaman Kesehatan RI Bukan Hanya Virus Corona

Mantan Menkes Nila F. Moeloek mengungkapkan bahwa selain virus corona, Indonesia masih punya masalah kesehatan lain yang lebih mematikan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Mar 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 10:00 WIB
Farid Anfasa Moeloek menemani sang istri Nila Moeloek saat perpisahan bersama wartawan kesehatan di rumahnya pada Senin, 21 Oktober 2019. (Foto: Humas Kemenkes)
Farid Anfasa Moeloek menemani sang istri Nila Moeloek saat perpisahan bersama wartawan kesehatan di rumahnya pada Senin, 21 Oktober 2019. (Foto: Humas Kemenkes)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F. Moeloek mengatakan bahwa masalah kesehatan di Indonesia saat ini bukan hanya virus corona COVID-19 saja. Namun, ada banyak penyakit yang lebih mematikan dan harus juga dilawan.

"Negara kita masih begini lho. Negara kita masih ada menular, tidak menular, dan penyakit emerging dan re-emerging," kata Nila dalam sebuah diskusi terkait virus corona, di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta pada Rabu kemarin.

Ditulis Kamis (12/3/2020), Nila mengungkapkan angka penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan hipertensi masih tinggi. Belum lagi, penyakit menular seperti demam berdarah dengue yang terjadi di Sikka.

"Ternyata kita belum beres juga. Belum yang HIV. Juga mereka teriak, kalian teriak pakai APD (Alat Pelindung Diri), kondom pun gak diributin. Padahal HIV kita luar biasa," kata Nila.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Masalah Tuberkulosis

Nila Moeloek ditanya mengenai bocoran soal nama Menteri Kesehatan yang baru.
Nila Moeloek ditanya mengenai bocoran soal nama Menteri Kesehatan yang baru.

Selain itu, Nila juga mengungkapkan masalah tuberkulosis masih mengancam Indonesia dan tertutupi karena isu infeksi virus corona COVID-19.

"Sekarang datanglah new-emerging infection yang saya kira katanya dari binatang. Kalau saya sebut binatang, barangkali memang manusianya sudah kebanyakan," ujarnya.

Maka dari itu, Nila mengatakan bahwa sesungguhnya kesehatan adalah sebuah hal yang penting bagi masyarakat. Apabila aspek tersebut terganggu, jelas ekonomi suatu negara akan turun.

Mengutip data COVID-19 dari Center for System Science and Engineering Johns Hopkins University hingga Kamis pukul 9.15, sudah ada 126.135 pasien positif di dunia dengan total kematian 4.630 dan 68.214 dinyatakan sembuh.

Di Indonesia sendiri, terdapat 34 kasus positif COVID-19 dengan satu pasien meninggal dan dua dinyatakan sembuh.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya