Mantan Menkes Nila Moeloek: Indonesia Negara Besar, Jangan Main-Main Hadapi Virus Corona

Mantan Menkes Nila F. Moeloek mengatakan Indonesia bukan seperti Singapura yang lebih mudah dalam mencegah penyebaran virus corona COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Mar 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 16:00 WIB
Pisah Sambut Dokter Terawan dan Nila Moeloek Saat Sertijab Menkes
Mantan Menkes Nila F. Moeloek secara simbolis memberikan memori jabatan kepada Menkes Terawan Agus Putranto saat acara pisah sambut di Kemenkes , Jakarta, Kamis (24/10/2019). Terawan resmi menjadi Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia diminta tidak main-main dalam menghadapi ancaman virus corona atau COVID-19. Hal ini dilontarkan oleh mantan Menteri Kesehatan periode 2014-2019 Nila F. Moeloek.

Nila mengatakan, dibandingkan dengan negara tetangga yang juga melaporkan kasus virus corona COVID-19 yaitu Singapura, Indonesia jelas memiliki kesulitan sendiri dalam menangani pandemi ini.

"Jadi artinya dia memang bisa menahan satu negara itu seperti satu kabupaten. Kita, bagaimana kita mau menahan ini?" kata Nila dalam diskusi di kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta pada Rabu (11/3/2020).

Nila memberikan contoh soal pintu masuk negara. Menurutnya, Indonesia sesungguhnya memiliki banyak pintu negara yang tidak legal dan tidak diawasi dengan baik.

"Jadi sebenarnya negara kita ini menganggap, menurut saya, kita jangan main-main. Karena itu saya tidak mau bilang santai sejak semula. Saya sudah bilang waspada, kita waspada betul," ujarnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Saran Mantan Menkes

Nila Moeloek
Nila Moeloek memberikan sambutan dalam acara Pisah Sambut Menteri Kesehatan di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (24/10/2019). (Liputan.com/Fitri Haryanti Harsono)

Nila pun memberikan beberapa saran kepada pemerintah dalam menangani virus corona. Salah satunya adalah regionalisasi.

"Jadi misalnya dibuat per daerah misalnya Sumatera ini, regionalnya siapa yang mengawasi di situ baik tenaganya, ruangannya, dan sebagainya. Mungkin dibagi seperti itu bisa lebih efektif," katanya.

Apabila strategi tersebut dilakukan, Nila mengatakan bahwa pimpinan daerah punya tanggung jawab yang besar.

"Jangan hanya berfokus dari pusat semua. Jadi masing-masing kepala daerah juga waspada untuk kiranya melakukan penahanan agar jangan sampai terjadi penularan-penularan," kata Nila.

Walaupun begitu, Nila menegaskan bukan berarti daerah bisa seenaknya dalam melakukan penanganan. Di sini, mereka juga harus mengikuti aturan serta permintaan dari pemerintah pusat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya