Liputan6.com, Jakarta Pandemi virus corona atau COVID-19 tampaknya membuat banyak pihak harus berpikir ulang untuk merayakan April Mop yang jatuh pada tanggal 1 April. Apalagi, candaan dan berita bohong yang terkait dengan penyakit ini.
Misalnya raksasa teknologi Google. Mereka harus melewatkan lelucon di seluruh platformnya karena pandemi COVID-19.
Baca Juga
"Dalam situasi normal, April Mop adalah tradisi Google dan waktu untuk merayakan apa yang membuat kami menjadi perusahaan yang tidak konvensional," kata kepala pemasaran Google, Lorraine Twohill seperti dikutip dari New York Post pada Rabu (1/4/2020).
Advertisement
Twohill mengatakan, Google akan jeda dari April Mop untuk menghormati mereka yang memerang pandemi virus corona COVID-19.
"Tujuan tertinggi kami saat ini adalah untuk membantu orang. Jadi mari kita simpan lelucon untuk bulan April berikutnya, yang pasti akan jauh lebih terang daripada saat ini," ujarnya.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Negara yang Ancam Penyebar Kebohongan
Sementara itu, beberapa negara dikabarkan juga tidak segan untuk memberikan sanksi bagi mereka yang menyebarkan candaan serta misinformasi soal virus corona di hari April Fools. Beberapa bahkan mengancam akan memenjarakan orang yang melakukan itu.
"JANGAN berbohong, menyebarkan info yang salah soal situasi COVID-19, infeksi, esok hari," tulis pemerintah Thailand kemarin. Mereka mengancam orang yang melakukan itu terancam lima tahun penjara.
Menteri Dalam Negeri India Anil Deshmukh mengatakan, unit keamanan siber mereka juga tidak akan segan menindak secara hukum bagi mereka yang menyebarkan rumor yang tak benar.
"Setiap tahun pada tanggal 1 April, orang melakukan lelucon dengan teman dan kerabat. Namun tahun ini, mereka harus menghindarinya," kata Deshmukh seperti dikutip dari The Hill. Dia mengatakan, rumor yang mengatasnamakan April Mop hanya akan menciptakan kepanikan sehingga tak boleh dilakukan.
Kementerian Kesehatan Jerman juga memperingatkan orang-orang agar tidak melakukan lelucon seputar virus corona.
"Corona bukan lelucon," kata Kemenkes Jerman.
Advertisement
Lelucon Harusnya Tak Melukai Siapa pun
Alex Boese, penulis "The Museum of Hoaxes: A History of Outrageous Pranks and Deceptions" mengatakan bahwa meski tahun ini akan mereda, tradisi April Mop akan bertahan karena dia juga telah melewati berbagai perang dan pandemi di masa lalu.
"Tradisi hanya akan ada lagi tahun depan. Itu berlangsung 500 tahun, itu akan bertahan melalui pandemi ini," kata Boese kepada USA Today.
Boese berharap agar saat ini, orang akan lebih sadar akan kesalahan informasi yang berpotensi pada tanggal 1 April. Dia juga memperingatkan orang-orang yang iseng agar tidak melewati batas antara humor dan bahaya.
"Lelucon Anda seharusnya tidak pernah melukai siapa pun, mereka seharusnya tidak melukai orang atau berpotensi menyebabkan cedera," kata Boese.
Walaupun begitu, Boese mengatakan bahwa humor atau candaan juga bisa menjadi saat untuk tertawa bersama keluarga ketika sedang "terjebak" di dalam rumah karena karantina. Contohya candaan dari anak kepada orangtua.
"Jika Anda memiliki orang yang iseng di rumah atau orang yang suka mengerjai, ini tahun yang tepat untuk mengerjai keluarga atau teman di rumah, serta siapa pun yang terjebak bersama Anda di rumah," katanya.