Ancaman DBD di Tengah Pandemi COVID-19, Masyarakat Diimbau Berantas Sarang Nyamuk

Jubir COVID-19 kembali ingatkan potensi demam berdarah di musim pancaroba

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Apr 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2020, 17:00 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona secara Live di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (5/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia kembali mengingatkan masyarakat akan bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang masih mengintai di tengah pandemi virus corona di tanah air.

Maka dari itu, dalam konferensi persnya di Jakarta pada Selasa (7/4/2020) Yuri meminta agar masyarakat menjaga kebersihan dengan memberantas sarang nyamuk untuk mencegah DBD, khususnya di musim pancaroba.

"Mari bersama-sama dengan keluarga, kita berantas sarang nyamuk karena ini adalah periode-periode musim pancaroba yang secara klasik akan disertai dengan munculnya kasus demam berdarah yang cukup banyak," kata Yuri yang juga Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ini.

Dia mengatakan, masyarakat harus menyadari bahwa COVID-19 dan demam berdarah merupakan penyakit sangat rawan terjadi di Indonesia dan memiliki angka kematian yang cukup tinggi.

"Karena itu lebih baik di rumah. Tidak melakukan perjalanan kemana pun. Bukan hanya perjalanan ke kampung halaman, tapi juga perjalanan ke rumah saudara dan handai taulan yang lain. Cukuplah berkomunikasi dengan alat komunikasi yang kita miliki selama ini," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yuri mengungkapkan bahwa hingga Selasa, 7 April terdapat 2.738 kasus positif COVID-19 di Indonesia. 221 meninggal dunia dan 204 dinyatakan sembuh.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya