WHO: Ada Tujuh hingga Delapan Kandidat Vaksin COVID-19 yang Paling Potensial

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan setidaknya ada tujuh hingga delapan kandidat vaksin COVID-19 yang paling potensial

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Mei 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2020, 12:00 WIB
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal World Health Organization Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa dari ratusan calon vaksin virus corona, setidaknya ada tujuh hingga delapan yang paling berpotensi dalam memerangi COVID-19.

"Kita memiliki kandidat yang baik saat ini," kata Tedros Kepada United Nations Economic and Social Council lewat komunikasi video pada Senin kemarin.

"Yang teratas sekitar tujuh, delapan. Namun kami memiliki lebih dari seratus kandidat," ujarnya seperti dikutip dari AP News pada Selasa (12/5/2020).

Tedros tidak mengungkapkan lebih rinci calon vaksin COVID-19 mana saja yang merupakan kandidat paling potensial.

"Kami fokus pada beberapa kandidat yang kami miliki yang dapat membawa hasil yang mungkin lebih baik dan mempercepat kandidat tersebut dengan potensi yang lebih baik."

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Investasi Bidang Kesehatan pada Tingkat Perawatan Primer

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Liputan6/AFP)

Lebih lanjut, Tedros mengatakan WHO telah bekerja dengan ribuan peneliti di seluruh dunia untuk mempercepat dan melacak pengembangan vaksin sejak Januari. Mulai dari pengembangan model hewan hingga desain uji klinis dan segala sesuatu yang terkait dengan itu.

Tedros mengatakan, ada juga konsorsium di mana lebih dari 400 ilmuwan terlibat dalam pengembangan dan diagnosa vaksin.

Mantan menteri kesehatan Ethiopia tersebut menambahkan, saat ini terjadi peningkatan kasus infeksi virus corona di Eropa Timur, Afrika, Asia Tenggara, Mediterania Timur, dan beberapa daerah lain meski kasus baru di Eropa Barat menurun.

Dia mengatakan, pandemi ini mengajarkan negara mengenai pentingnya memiliki sistem kesehatan nasional dan regional yang kuat.

"Dunia menghabiskan sekitar 7,5 triliun dolar untuk perawatan kesehatan setiap tahun, hampir 10 persen dari PDB global. Namun investasi terbaik adalah dalam mempromosikan kesehatan dan dalam pencegahan penyakit pada tingkat perawatan kesehatan primer yang akan menyelamatkan jiwa dan menghemat uang," kata Tedros.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya