Liputan6.com, Jakarta Demi mencegah penyebaran COVID-19 di transportasi kereta, masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan ponsel saat menggunakan fasilitas publik tersebut.
Padahal, ponsel selama ini banyak digunakan oleh pengguna kereta untuk menghilangkan kebosanan yang melanda saat berada di dalam transportasi massal tersebut.
Baca Juga
"Rata-rata memang di kereta itu kalau tidak megang handphone sepertinya tidak mungkin ya. Kalau dari pengamatan selama ini, kalau tidak menonton di ponsel, ada yang baca Al Quran, ada yang main gim," kata pengguna kereta Rachmi Rini.
Advertisement
Dalam bincang-bincang di Graha BNPB, Jakarta, kemarin Rini mengakui bahwa tidak menggunakan ponsel di dalam kereta adalah sebuah tantangan bagi para penggunanya.
"Itu mungkin jadi tantangan kami para pengguna kereta. Bagaimana kita bisa menyimpan handphone kita di saku atau di tempat teraman, dalam arti kata kereta umum juga takut," ujarnya, ditulis Kamis (18/6/2020).
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Penjelasan Dokter Soal Penggunaan Ponsel di Kereta
Dokter Edward Faisal, spesialis penyakit dalam Junior Doctor Network mengemukakan alasan di balik larangan penggunaan ponsel di dalam kereta.
Dalam kesempatan yang sama Edward menyebutkan bahwa menggunakan benda tersebut juga berisiko meningkatkan risiko terkena COVID-19.
"Handphone itu kan materialnya plastik ada yang metal. Saat virus menempel di gawai kita, itu bisa bertahan sampai lima hari. Kalau ada yang bicara menambah lagi tuh virus ke handphone kita," ujarnya.
"Jadi selain risiko untuk kita, juga untuk orang di rumah. Jadi kalau sayang dengan orang di rumah atau sekitar kita, sebaiknya sih jangan keluarin handphone," pungkas Edward.
Advertisement