Diminta Tak Gunakan Ponsel untuk Cegah COVID-19, Pengguna Kereta: Ini Tantangan

Pengguna kereta mengatakan, tidak menggunakan ponsel di dalam kereta untuk mencegah virus corona menjadi sebuah tantangan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Jun 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 12:00 WIB
FOTO: Penerapan Pembatasan Penumpang Dalam Gerbong KRL
Penumpang menerapkan jaga jarak aman saat duduk dalam gerbong KRL tujuan Jakarta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). PT KCI membatasi jumlah penumpang 35- 40 persen dari kapasitas untuk jaga jarak aman antarpengguna KRL atau sekitar 74 penumpang per gerbong. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Demi mencegah penyebaran COVID-19 di transportasi kereta, masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan ponsel saat menggunakan fasilitas publik tersebut.

Padahal, ponsel selama ini banyak digunakan oleh pengguna kereta untuk menghilangkan kebosanan yang melanda saat berada di dalam transportasi massal tersebut.

"Rata-rata memang di kereta itu kalau tidak megang handphone sepertinya tidak mungkin ya. Kalau dari pengamatan selama ini, kalau tidak menonton di ponsel, ada yang baca Al Quran, ada yang main gim," kata pengguna kereta Rachmi Rini.

Dalam bincang-bincang di Graha BNPB, Jakarta, kemarin Rini mengakui bahwa tidak menggunakan ponsel di dalam kereta adalah sebuah tantangan bagi para penggunanya.

"Itu mungkin jadi tantangan kami para pengguna kereta. Bagaimana kita bisa menyimpan handphone kita di saku atau di tempat teraman, dalam arti kata kereta umum juga takut," ujarnya, ditulis Kamis (18/6/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


Penjelasan Dokter Soal Penggunaan Ponsel di Kereta

Ilustrasi Radiasi Ponsel
Ilustrasi Ponsel (sumber: iStockphoto)

Dokter Edward Faisal, spesialis penyakit dalam Junior Doctor Network mengemukakan alasan di balik larangan penggunaan ponsel di dalam kereta.

Dalam kesempatan yang sama Edward menyebutkan bahwa menggunakan benda tersebut juga berisiko meningkatkan risiko terkena COVID-19.

"Handphone itu kan materialnya plastik ada yang metal. Saat virus menempel di gawai kita, itu bisa bertahan sampai lima hari. Kalau ada yang bicara menambah lagi tuh virus ke handphone kita," ujarnya.

"Jadi selain risiko untuk kita, juga untuk orang di rumah. Jadi kalau sayang dengan orang di rumah atau sekitar kita, sebaiknya sih jangan keluarin handphone," pungkas Edward.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya