Liputan6.com, Jakarta - Bersepeda menjadi salah satu aktivitas fisik yang kian digemari publik selama pandemi COVID-19. Namun, beberapa perempuan mengeluhkan sakit pada bagian organ vital saat bersepeda. Keluhan didera tatkala perempuan sering bersepeda.
Lantas apakah kondisi tersebut berbahaya untuk kesehatan reproduksi? Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo menjelaskan berkaitan pembuluh darah pada bagian organ vital.
Advertisement
"Begini, di bagian bokong, baik perempuan maupun laki-laki kan ada pembuluh darah yang melewati bagian otot yang ada di bokong. Sebagian pembuluh darahnya itu lewat ke daerah organ vital (alat kelamin)," jelas Hasto saat sesi webinar kesehatan reproduksi, ditulis Selasa (21/7/2020).
"Rasa sakit yang dialami itu kalau ketekan (duduk di sadel sepeda), maka darahnya tidak mengalir. Artinya, ada saraf yang terjepit. Ini terjadi bukan hanya terhadap perempuan, laki-laki pun juga bisa mengalaminya."
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Hilang Rasa Sejenak
Jika ada pembuluh darah terjepit saat bersepeda pada laki-laki, maka tiba-tiba hilang sejenak rasa sensivitas pada organ vital. Untuk mengatasinya, laki-laki dapat memakai celana yang ada busanya.
"Cara mengatasi itu (hilang rasa) dengan pakai celana yang ada busanya. Supaya tidak langsung menyentuh sadel sepeda yang keras. Sekarang ini ada celana yang didesain untuk bersepeda dilengkapi busa," ujar Hasto yang berlatarbelakang dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Ia menegaskan saraf terjepit yang terjadi pada perempuan saat bersepeda tidak berbahaya untuk kesehatan reproduksi. Walaupun begitu ada cara cerdik untuk mencegah keluhan sakit.
"Jangan terus menerus duduk ya, sekali-sekali pada saat mengayuh sepedanya, posisi kita agak berdiri gitu. Tidak selaku duduk di sadelnya. Dengan cara begitu udara bisa ngalir," tambah Hasto.
Advertisement