Demam Sepeda, Taiwan Buka Peluang Kerja Sama Bisnis dengan Indonesia

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah serius mendorong pengembangan industri sepeda di Indonesia agar bisa berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2020, 18:34 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2020, 18:34 WIB
Aktivitas Warga Jakarta di Akhir Pekan Masa Perpanjangan PSBB Transisi
Warga mengendarai sepeda di kawasan jalan Jenderal Sudirman, Jakarta,Sabtu (18/7/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang PSBB fase transisi selama 14 hari hingga 30 Juli, seiring kasus baru COVID-19 masih tinggi di ibu kota. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita baru-baru ini menyatakan harapannya bahwa Indonesia dapat mengembangkan dan memproduksi sepeda dan komponen terkait dalam menanggapi meningkatnya permintaan sepeda oleh masyarakat Indonesia. Kementerian Perindustrian Indonesia bahkan mendorong Indonesia untuk secara aktif mengembangkan industri sepeda listrik karena Indonesia memiliki sumber daya mineral seperti nikel untuk produksi baterai sepeda listrik.

Menyikapi hal itu, Taiwan membuka peluang kerja sama bisnis dengan Indonesia dalam industri sepeda.

"Taiwan dan Indonesia dapat saling bekerja sama untuk mencari peluang bisnis terbesar," kata Taipei Economic and Trade Office (TETO) dalam siaran pers yang dimuat Liputan6.com, Minggu (19/7/2020).

"Taiwan telah memiliki rantai industri yang lengkap dalam pembuatan sepeda dan sepeda listrik, baik dalam bentuk sepeda utuh maupun dalam berbagai macam komponen sepeda," jelas TETO, yang merupakan representasi de facto dari Taiwan di Indonesia.

"Baik itu sepeda gunung yang mahal dengan rangka paduan titanium atau rangka karbon, maupun sepeda balap dengan berat hanya 6 kg, atau sepeda lipat yang ringan dan portabel, serta sepeda listrik yang hemat tenaga dan mudah dikendarai, hingga berbagai komponen sepeda kelas atas, perusahaan Taiwan dapat memenuhi berbagai permintaan untuk sepeda tersebut," lanjut organisasi itu.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah serius mendorong pengembangan industri sepeda di Tanah Air agar bisa berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor. Hal ini seiring meningkatnya permintaan di masyarakat terhadap alat transportasi gowes tersebut.

"Kebutuhan sepeda di dalam negeri melonjak signifikan di masa pandemi Covid-19, dengan mencapai lebih dari 8-9 juta unit, baik untuk sepeda dewasa maupun anak-anak," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Sabtu (18/7).

Dia menyatakan, tingginya permintaan pasar itu menjadi peluang yang baik bagi industri sepeda nasional untuk lebih memacu kapasitas produksinya. "Kita melihat tren pembelian sepeda oleh masyarakat semakin besar, ini menjadi momentum yang sangat tepat bagi pabrikan untuk meraih pasar tersebut dengan menambah produksi," paparnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


TETO: Taiwan Rajanya Sepeda

Tren Bersepeda Ramaikan CFD
Warga berolahraga saat kegiatan Car Free Day (CFD) di Kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Pada CFD pertama di masa PSBB Transisi, warga Ibu Kota terlihat lebih memilih bersepeda sebagai sarana olahraga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

"Taiwan memiliki reputasi sebagai rajanya sepeda," jelas TETO dalam siaran persnya.

"Sepeda-sepeda yang di produksi oleh perusahaan Taiwan telah lama dijual ke negara-negara Eropa dan Amerika. Bisa saja sepeda kesayangan atau komponen utama sepeda yang anda miliki sekarang ini di produksi oleh perusahaan Taiwan," lanjut TETO.

Giant, MERIDA, KHS, Ideal, semuanya adalah perusahaan sepeda Taiwan yang terkenal secara internasional.

Merek sepeda populer lainnya seperti Liv, Momentum, ASTER, AXMAN dll juga merupakan merek Taiwan. Banyak merek sepeda Eropa dan Amerika seperti Trek, Specialized, Schwinn, Bianchi, Birdy, FUJI dll juga telah menugaskan produsen Taiwan sebagai Original Equipment Manufacture (OEM).

Menurut statistik, nilai produksi tahunan sepeda dan suku cadang yang diproduksi di Taiwan saja telah melampaui Rp 50 triliun, yang merupakan lebih dari setengah dari total nilai produksi sepeda di seluruh dunia.

Sebenarnya tidak hanya sepeda jadi yang dirakit oleh pabrik Taiwan dijual secara global, tetapi komponen sepeda yang di produksi oleh perusahaan Taiwan juga menempati posisi penting dalam rantai produksi sepeda global.

Misalnya, perusahaan KueiMeng Taiwan (disingkat : KMC) adalah perusahaan produksi rantai sepeda terbesar di dunia, dengan pangsa pasar global lebih dari 70%, yang berarti bahwa tidak peduli merek sepeda apa pun yang anda kayuh, rantai sepedanya kemungkinan besar di produksi oleh KMC Taiwan.

Selain itu, transmisi sepeda merek terbesar di dunia adalah Shimano dari Jepang, dan merek terbesar kedua adalah SRAM. Pabrik yang bertanggung jawab untuk produksi dan desain transmisi SRAM berlokasi di Taiwan, transmisi nirkabel elektroniknya SRAM menguasai tren dunia.

Sedangkan untuk merek ban sepeda yang sudah dikenal seperti KENDA, MAXXIS dan lainnya semuanya adalah merek Taiwan.

Alexrims, perusahaan pelek aluminium sepeda terbesar di dunia juga merupakan perusahaan Taiwan. Pelek aluminium perusahaan ini menguasai lebih dari separuh pasar global.

Suku cadang yang di produksi oleh perusahaan Taiwan lainnya seperti rangka sepeda, bantalan kursi, pedal, rem, dll juga dijual di seluruh dunia, dengan pangsa pasar lebih dari 50%. Singkatnya, Taiwan menempati posisi terdepan dalam industri sepeda di dunia. Selama menyebut soal sepeda, tidak bisa tanpa menyebutkan Taiwan!

Dalam beberapa tahun terakhir, sepeda listrik (e-bike) secara bertahap menarik perhatian konsumen di Eropa dan Amerika Serikat. Taiwan juga telah berhasil mencapai hasil yang cemerlang di pasar sepeda listrik karena fondasi industri sepeda yang mapan.

Menurut statistik, sepeda listrik Taiwan menyumbang lebih dari 64% pasar Uni Eropa (UE) pada 2019, menempati urutan pertama di dunia untuk pasar Uni Eropa.


Taiwan Jadi Destinasi Cocok untuk Turis Pesepeda

Pemprov DKI Putuskan Tiadakan Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin
Warga menggunakan sepeda di jalur khusus sepeda di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Keputusan tersebut ditetapkan, lantaran masih banyak pesepeda dan pejalan kaki di kawasan itu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain memproduksi sepeda, lingkungan bersepeda yang indah di Taiwan juga populer. Jalur keliling Sun Moon Lake di Taiwan pernah dinilai oleh CNN AS sebagai salah satu dari sepuluh jalur sepeda paling indah di dunia.

Ada juga jalur sepeda yang indah di semua kabupaten dan kota di Taiwan. Di samping itu, di Taiwan terdapat lebih dari 250 gunung tinggi dengan ketinggian gunung di atas 3000 meter yang menciptakan sejumlah jalur sepeda fantastis yang sebanding dengan "le Tour de France".

"Sangat cocok bagi teman-teman Indonesia untuk berlibur ke Taiwan dan bersepeda setelah wabah virus corona berlalu, dan dapat membeli sepeda MIT (Made in Taiwan) favorit anda," jelas TETO.

 

*Artikel ini menerbitkan ulang siaran pers resmi TETO tertanggal 18 Juli 2020 yang berjudul "Taiwan: Rajanya Sepeda". Redaksi menambahkan informasi pelengkap yang relevan pada halaman pertama paragraf 6 - 8.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya