Awal-Awal Tertular, Gejala Hepatitis Kerap Tak Terlihat

Di awal infeksinya, virus hepatitis seringkali tidak menimbulkan gejala pada orang yang terjangkit

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Jul 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2020, 10:00 WIB
5 Fakta Hepatitis A, Penyakit yang Sedang Mewabah di Pacitan
Ilustrasi hepatitis (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ketika seseorang terinfeksi virus hepatitis untuk pertama kalinya, seringkali mereka tidak memperlihatkan gejala.

Hal ini diungkap oleh Fardah Akil, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) cabang Makassar dalam sebuah seminar daring bersama Kalbe pada Senin (27/7/2020).

"Gejala-gejala hepatitis tidak akan kita lihat pada minggu pertama setelah infeksi akut," ujarnya.

"Umumnya, ini masuk ke dalam keluhan yang tidak khas. Jadi bisa keadaan dalam simptomatik atau dalam keadaan yang tanpa gejala atau asimptomatik."

Fardah mengungkapkan, gejala-gejala hepatitis secara umum yang bisa muncul antara lain demam yang tidak terlalu tinggi, menggigil, mual, muntah, tidak nafsu makan, dan lemas atau letih karena penyakit ini menyerang hati yang merupakan gudang energi.

"Yang memang agak sedikit khas kadang-kadang pasien datang dengan nyeri perut di kanan bagian atas. Itu adalah lokasi di mana liver itu berada," ujarnya dalam seminar terkait peringatan hari hepatitis sedunia itu.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


Hepatitis Harus jadi Perhatian

Gejala Penyakit Hepatitis B yang Perlu Diketahui dan Cara Pencegahannya
Gejala Penyakit Hepatitis B yang Perlu Diketahui dan Cara Pencegahannya (sumber: iStockphoto)

"Yang agak khas sedikit adalah kencing menjadi kuning atau seperti teh. Itu yang khas dan dilihat pada masa sakit disertai dengan mata atau kulit menjadi kuning."

Fardah mengatakan, seringkali pasien hepatitis kronis seringkali tidak akan memperlihatkan gejalanya.

"Kalau misalnya mereka dengan hepatitis kronis ini mulai bergejala, berarti itu sudah menandakan hatinya sudah mengalami kerusakan misalnya yang paling berat itu sirosis," katanya.

Sekretaris Jenderal PPHI Andri S. Sulaiman mengatakan bahwa hepatitis merupakan salah satu penyakit menular yang harus mendapatkan perhatian dari masyarakat. Di Indonesia sendiri, hepatitis B merupakan jenis yang paling banyak menginfeksi penduduk di Indonesia.

Cara terbaik saat ini untuk mendiagnosis hepatitis B adalah dengan tes darah.

"Jika seseorang tidak terinfeksi, diharapkan untuk melakukan vaksinasi hepatitis. Namun jika terinfeksi, maka bisa menjalani pengobatan," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya