Kampanye Pakai Masker Cegah COVID-19, Jokowi Ingin Keterlibatan PKK

Presiden Jokowi juga menginginkan agar dalam dua pekan ini, kampanye pencegahan COVID-19 berfokus pada penggunaan masker

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 03 Agu 2020, 12:33 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2020, 12:33 WIB
Jokowi
Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui rapat terbatas yang digelar melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/7/2020). (Dok Kementerian Sekretariat Negara)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan adanya keterlibatan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dalam mengampanyekan protokol pencegahan COVID-19.

Hal tersebut disampaikan Jokowi usai mengungkapkan keinginannya agar dalam dua pekan ini, kampanye pencegahan COVID-19 terfokus pada penggunaan masker terlebih dahulu.

"Nanti dua minggu berikutnya kampanye mengenai jaga jarak atau cuci tangan misalnya. Tidak dicampur langsung urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun, pakai masker," katanya dalam Ratas Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional pada Senin (3/8/2020).

"Kalau barengan mungkin itu untuk menengah atas bisa ditangkap secara cepat, tapi yang di bawah ini yang menurut saya memerlukan satu per satu," ujarnya. "Dan saya ingin ini melibatkan PKK. Kita coba PKK," kata Jokowi dalam ratas yang juga disiarkan oleh saluran Sekretariat Presiden di Youtube tersebut.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

PKK Efektif untuk Kampanye

PKK Banyuwangi Bagikan Masker Hingga Vitamin ke Pedagang
Ketua TP PKK Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Anas saat membagikan paket tersebut ke pedagang Pasar Blambangan, Rabu (29/7/2020).

Jokowi mengatakan, PKK merupakan cara yang sangat efektif untuk kampanye penggunaan masker.

"Saya tidak tahu tapi kalau ibu-ibu nanti khawatir mengenai masalah COVID ya mungkin kita rem," kata Jokowi. "Tapi kalau ibu-ibu siap, saya kira PKK ini juga sangat efektif untuk door to door urusan masker,"

"Urusan perubahan perilaku ini betul-betul harus kita lakukan dengan komunikasi mungkin di TV dan di medsos (media sosial) dan lain-lain secara masif dalam dua minggu ini, dengan cara-cara yang berbeda," kata Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sebelumnya mengungkapkan bahwa ia merasakan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir.

"Entah karena kasusnya meningkat atau terutama menengah atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit, tetapi semakin banyak."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya