Liputan6.com, Jakarta Ada harapan besar uji klinis tahap tiga vaksin COVID-19 Sinovac yang tengah dilakukan di Bandung, Jawa Barat berhasil. Apabila nanti hasilnya tidak sesuai harapan bukan berarti proses kerja sama dengan perusahaan Sinovac putus.
"Apabila nanti masih dibutuhkan data, ini bukan aspek gagal atau tidak ya, kerja sama masih akan berlanjut," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 1 September 2020.
Baca Juga
Penny menjelaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dengan perusahaan farmasi asal China itu bukan sekadar mendatangkan vaksin COVID-19 saja. Melainkan juga dalam pemgembangan vaksin.
Advertisement
"Ada transfer teknologi," tambah Penny.
Tentu, kita semua berharap uji klinis tahap tiga yang kini tengah dilakukan Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) Bandung, Jawa Barat yang melibatkan lebih dari seribu relawan berhasil. Penny pun optimis uji klinis tahap tiga vaksin Sinovac sesuai harapan yakni menciptakan antibodi dan aman. Optimisme ini mengingat uji klinis tahap sebelumya memperlihatkan hasil yang baik.
"Uji klinis phase pertama dan kedua itu pada manusia sudah menunjukan bahwa ada keberhasilan," katanya.
Saksikan juga video berikut ini:
Potensi Kegagalan Kecil
Senada dengan Penny, Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) Bandung, Jawa Barat menyebutkan bahwa kecil peluang uji klinis tahap ketiga ini gagal dalam kinerjanya di dalam tubuh relawan. Alasannya, vaksin Sinovac asal China tersebut telah sukses di uji klnis tahap pertama dan kedua.
“Kalau tahap tiga itu sudah lewat uji aman dan untuk menimbulkan kekebalan. Baru di tahap tiga itu, untuk membandingkan sebenarnya kelompok yang dapat vaksin sama placebo berapa angka kejadian sakitnya,” kata Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Eddy Fadlyana dalam rilis beberapa waktu lalu.
Advertisement