Liputan6.com, Jakarta Angka kesembuhan COVID-19 di Indonesia melaju pesat pada periode Maret hingga Agustus 2020. Grafik kenaikan kesembuhan dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 1 September 2020.
"Kondisi membaik ditunjukkan tingkat kesembuhan per bulannya. Jumlah pasien sembuh dilihat per 1 September 2020 sebanyak 177.571 kasus," jelas Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito saat jumpa pers dengan media asing di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/9/2020).
"Dari grafiknya, ada laju kenaikan yang sangat pesat pada periode Maret - Agustus 2020. Dan persentasenya lebih tinggi dari rata-rata dunia sebesar 70 persen."
Advertisement
Wiku merinci angka kesembuhan COVID-19. Pada Maret 2020, persentase kesembuhan rata-rata 3,84 persen, lalu naik lebih dari dua kali lipat pada April menjadi 9,79 persen. Pada Mei kesembuhan mencapai 21,97 persen dan naik lagi pada Juni 37,19 persen.
"Berlanjut pada Juli 49,40 persen dan per 30 Agustus 2020, tingkat kesembuhan COVID-19 mencapai 72,17 persen," lanjut Wiku.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Perkembangan Zona Risiko
Untuk perkembangan peta zona risiko terkini tercatat 65 kabupaten/kota risiko tinggi (zona merah), 230 kabupaten/kota risiko sedang (zona oranye), 151 kabupaten/kota risiko sedang (151 kabupaten/kota).
Selanjutnya, ada 42 kabupaten/kota tidak ada kasus baru dan 26 kabupaten/kota tidak terdampak atau masuk dalam zona hijau.
"Jika dilihat dari Mei 2020 sampai sekarang, daerah risiko tinggi dari 21,01 persen menurun menjadi 12,65 persen. Daerah risiko sedang dari 32,30 persen naik menjadi 44,75 persen," lanjut Wiku dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
"Lalu risiko rendah naik dari 27,63 persen menjadi 29,38 persen. Sementara itu, daerah tidak terdampak dan tidak ada kasus menurun dari 19,07 persen menjadi 13,23 persen.
Advertisement
Perlindungan Tenaga Medis
Wiku menambahkan, peningkatan testing, tracing, dan treatment menjadi kunci percepatan penanganan COVID-19.
Inovasi untuk melindungi tenaga medis juga sudah dilakukan dan menggunakan alat pelindung diri, masker kain berkualitas, termasuk ventilator 100 persen buatan Indonesia.
"Kami juga telah diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk berkordinasi dengan pimpinan daerah, agar memastikan penanganan COVID-19 terlaksana dengan baik dan menekan persebaran virus COVID-19," tambah Wiku.