Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Massachusetts, Amerika Serikat dilaporkan meninggal dunia karena terlalu banyak mengonsumi permen licorice hitam, yang diketahui berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah besar.
Dalam sebuah laporan kasus di The New England Journal of Medicine pada September lalu, pria 54 tahun itu diketahui sedang berada di sebuah restoran cepat saji ketika ia tiba-tiba tersentak, bergetar, dan kehilangan kesadaran.
Baca Juga
Dikutip dari Live Science pada Jumat (2/10/2020), tenaga medis menemukan bahwa pria itu mengalami fibrilasi ventrikel, masalah irama jantung yang mengancam nyawa. Ia sempat menerima pertolongan dan sempat tersadar untuk selanjutnya dilarikan ke rumah sakit.
Advertisement
Keluarga pria itu mengatakan bahwa pasien memiliki pola makan yang buruk. Dia mengonsumsi satu hingga dua bungkus besar permen setiap hari. Beberapa pekan sebelumnya, ia juga beralih dari mengonsumsi permen rasa buah menjadi permen licorice hitam.
"Bahkan sedikit licorice yang Anda makan dapat meningkatkan sedikit tekanan darah," kata dokter jantung Neel Butala di Massachusetts General Hospital dalam laporan kasusnya, dikutip dari AP News.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Senyawa dalam Licorice
Food and Drug Administration (FDA) di AS menyebutkan, licorice hitam banyak mengandung senyawa bernama glycyrrhizin, yang berasal dari akar manis atau licorice.
Senyawa glycyrrhizin yang terlalu banyak bisa berbahaya karena menurunkan kadar kalium dalam tubuh, yang pada saatnya, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta irama jantung yang tidak normal.
Dalam kasus pria di Massachusetts, pasien mengalami kadar kalium yang sangat rendah sehingga menyebabkan masalah pada jantungnya.
Ia sempat menerima perawatan untuk mengembalikan kadar kalium bersama beberapa perawatan lain di unit perawatan intensif, termasuk pemasangan ventilator. Namun, pria ini meninggal 32 jam usai tiba di rumah sakit.
FDA memberikan izin hingga 3,1 persen kandungan makanan yang mengandung asam glycyrrhizic. Namun, Butala mengatakan bahwa banyak produk permen dan licorice di AS yang tidak mengungkapkan kandungannya per ons. Untuk itu, mereka telah melaporkan temuan ini ke AS dengan harapan meningkatkan kewaspadaan.
Advertisement