BPOM Tegaskan Belum Ada Vaksin COVID-19 yang Dapat Izin Edar

Sampai saat ini, belum ada satu vaksin COVID-19 yang mendapat izin edar.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 29 Okt 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2020, 06:00 WIB
China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pembahasan mengenai vaksin COVID-19 begitu marak belakangan namun hingga kini belum ada vaksin COVID-19 yang mendapatkan izin edar seperti disampaikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Sampai saat ini belum ada vaksin COVID-19 yang mendapat izin edar. Semua kandidat vaksin COVID-19 yang ada masih dalam tahap pengembangan uji klinik maupun preklinik," kata Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Togi Hutadjulu pada konferensi pers Rabu (28/10/2020).

Togi menerangkan berdasarkan data World Health Organization (WHO) per 19 Oktober 2020ada 44 kandidat vaksin COVID-19 yang sudah masuk uji klinik. Beberapa diantaranya sudah masuk uji klinik fase tiga yakni Sinovac, Sinopharm, CanSino, University Oxford dengan AstraZenenca, Novavax.

"Lalu, ada 154 kandidat vaksin COVID-19 yang tengah dalam uji preklinik," lanjut Togi.

 

* #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Memastikan Keamanan dan Efektivitas Vaksin

Pemkot Depok Gelar Simulasi Vaksin COVID-19
Petugas kesehatan menyuntik pasien saat simulasi vaksin COVID-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Pemkot Depok menggelar simulasi vaksin COVID-19 dalam rangka persiapan vaksinasi yang rencananya akan dilaksanakan bulan November 2020. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bila sudah ada vaksin COVID-19 yang selesai penelitiannya, BPOM bakal melakukan evaluasi untuk mengetahui apakah produk tersebut bisa mendapatkan persetujuan otorisasi penggunaan darurat (emergency use authorization).

"Untuk mengetahui kemananan vaksin diperoleh dari data uji klinik dan preklinik baik dari manusia dan hewan. Nanti, dokumen tersebut akan diberikan ke kami lalu dievaluasi," katanya.

BPOM bakal menerima dokumen mengenai data uji preklinik dan uji klinik 1 dan 2 vaksin Sinovac pada November. Lalu, bakal mendapatkan dokumen mengenai hasil uji klinik fase tiga dari Brasil sesudahnya.

Selain itu, Togi menerangkan bahwa kualitas produk juga menjadi perhatian. Sehingga bakal dilakukan evaluasi juga terhadap bahan aktif, zat lain serta fasilitas produksi.

"Ini semua menjadi bukti, akan dievaluasi apa memenuhi prasyarat atau tidak," katanya.


INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia

INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya