Jokowi: Biaya Vaksin COVID-19 Mandiri Diharapkan Terjangkau

Jokowi berharap agar yang mandiri bisa mendapatkan injeksi vaksin COVID-19 dengan harga terjangkau.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 26 Okt 2020, 19:54 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2020, 19:53 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi meminta jajarannya bekerja lebih keras dalam penanganan pandemi, utamanya menyeimbangkan gas dan rem antara penanganan saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam program vaksinasi COVID-19 nantinya terdiri dari dua yakni gratis dan berbayar sendiri alias mandiri. Jokowi berharap agar yang mandiri bisa mendapatkan injeksi vaksin dengan harga terjangkau.

"Biaya dalam pelaksanaan mandiri betul-betul harus dikalkulasi dengan cermat. Siapkan aturannya sejak awal dari sekarang," kata Jokowi dalam rapat terbatas rencana pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi pada Senin, 26 Oktober 2020.

"Saya minta harganya bisa terjangkau (untuk yang bayar sendiri)," tekannya.

Jokowi juga paham betul penduduk Indonesia begitu besar, sehingga proses vaksinasi bakal berjalan secara bertahap. Dia meminta agar kelompok mana saja dan kelompok prioritas disampaikan secara jelas dari sekarang.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Juga Video Berikut Ini:

Soal Vaksinasi COVID-19, Pemerintah Sebut Tidak Tergesa-gesa

Pemkot Depok Gelar Simulasi Vaksin COVID-19
Petugas kesehatan menyuntik pasien saat simulasi vaksin COVID-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Pemkot Depok menggelar simulasi vaksin COVID-19 dalam rangka persiapan vaksinasi yang rencananya akan dilaksanakan bulan November 2020. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19, Jokowi mengatakan bahwa vaksin yang bakal digunakan harus aman dan efektif. Semua tahapan ilmiah harus mengikuti kaidah ilmu pengetahuan dan standar kesehatan.

"Hati-hati, jangan tergesa-gesa sehingga kaidah saintifik atau data-data sains dinomorduakan," katanya.

Jika vaksin yang digunakan nantinya ada satu saja yang menimbulkan maslah, hal tersebut, katanya, bisa berimbas pada kepercayaan masyarakat pada vaksinasi.

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya