Liputan6.com, Jakarta Penerapan protokol kesehatan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan jadi gaya hidup baru di masa pandemi COVID-19. Namun, Beberapa pihak khawatir kebijakan menjaga jarak sosial akan menurunkan daya tahan tubuh.
Mereka berpendapat, kurangnya kontak sosial dengan orang lain juga akan mengurangi kontak aktif dengan kuman sehingga berpengaruh pada daya tahan tubuh.
Baca Juga
Kekhawatiran tersebut tentu saja tidak terbukti. Peneliti mengatakan, meski kini individu saling menjaga jarak setidaknya 6 kaki atau 1,8 meter dan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, tubuh tetap merespon banyak bakteri dan kuman yang ada di dalam maupun luar ruangan.
Advertisement
"Kita terus-terusan terpapar mikroba," ucap peneliti sistem kekebalan tubuh di Yale University Akiko Iwasaki.
"Sistem imun kita selalu terpicu," lanjutnya, melansir New York Post.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Kebiasaan Sehat Jaga Imunitas Tubuh
Iwasaki juga mengatakan bahwa dampak vaksin semasa kecil serta hal-hal lain yang meningkatan imunitas tubuh bersifat tahan lama dan tak akan hilang dalam semalam hanya karena menjaga garak dari orang lain selama pandemi.
Para ahli mengatakan, siapa pun yang ingin meningkatkan daya tahan tubuh selama pandemi harus mempraktikkan kebiasaan sehat seperti manajemen stres, makan sehat, rutin berolahraga, dan tidur cukup.
"Hal-hal inilah yang sebenarnya memengaruhi sistem imun," ucap Iwasaki.
Â
Advertisement