Liputan6.com, Jakarta - Membahas mengenai kopi tidak akan pernah selesai. Terlebih soal manfaatnya bagi tubuh. Dari banyaknya studi yang ada, sebagian besar berita tentang kopi selalu positif.
Seperti yang dikatakan seorang peneliti di UCLA Center for Human Nutrition, Catherine Carpenter, mengonsumsi kopi secara teratur dengan takaran yang wajar, baik untuk kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Dan, menurut penelitian yang dipublikasikan di BMJ Research, ada lebih dari 1.000 senyawa terkandung di dalam kopi. Tidak sedikit di antaranya merupakan senyawa anti-inflamasi dan anti-kanker.
"Biji kopi itu sendiri memiliki antioksidan di dalamnya, yang membantu mencegah kerusakan radikal bebas yang berpotensi menyebabkan kanker," kata Direktur Program Penelitian Nutrisi di Johns Hopkins University, Susan Oh, dikutip dari situs Prevention, Selasa, 24 November 2020.
Simak Video Berikut Ini
Mengurangi Risiko Terkena Kanker Tertentu
Di sisi lain, studi dari University of Southern California yang diterbitkan pada 2017 menemukan bahwa peminum kopi 26 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan kanker kolorektal dibandingkan dengan yang bukan penikmat kopi.
Dan, mereka yang minum lebih dari 2,5 porsi sehari memiliki kemungkinan 54 persen lebih kecil terkena kanker.
Advertisement
Mencegah Diabetes Tipe 2
Sementara itu para peneliti dari Universitas Harvard percaya bahwa minum kopi dapat membantu mencegah terjadinya diabetes tipe 2.
Menurut analisis yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care, semakin banyak orang minum kopi, semakin kecil kemungkinannya terkena diabetes tipe 2.
Sebab, kopi mengandung kromium, mineral yang membantu tubuh memanfaatkan insulin, hormon yang mengatur gula darah.
Menurunkan Risiko Alzheimer
Sebuah penelitian telah menemukan hubungan antara konsumsi kopi dan risiko demensia yang lebih rendah. Diperkirakan bahwa kandungan kafein yang tinggi di dalam minuman tersebut mungkin bertanggung jawab atas manfaat peningkatan otak.
Satu studi kecil terhadap subjek yang menunjukkan tanda-tanda masalah memori menemukan bahwa selama periode dua hingga empat tahun, orang dengan kadar kafein dalam darah lebih rendah lebih mungkin mengembangkan demensia dibandingkan orang dengan kadar kafein yang lebih tinggi.
Advertisement
Menurunkan Risiko Parkinson
Parkinson adalah penyakit sistem saraf pusat yang ditandai dengan tremor. Beberapa penelitian pendahulu menunjukkan bahwa kafein mungkin memiliki manfaat perlindungan terhadapnya.
Dalam tinjauan literatur tahun 2017 yang diterbitkan di Archives of Medical Science, para peneliti menyimpulkan bahwa orang yang minum kopi dalam jumlah sedang tampaknya memiliki tingkat Parkinson yang lebih rendah.
Melindungi Jantung
Pasien dengan irama jantung yang tidak normal, disarankan untuk menghindari kafein. Namun, meta-analisis baru yang diterbitkan pada April 2018 menunjukkan bahwa minum kopi sebenarnya dapat menurunkan frekuensi fibrilasi atrium hingga 13 persen.
Tidak hanya itu, kopi ternyata juga dapat melindungi organ tubuh yang paling vital. Menurut tinjauan BMJ, orang yang minum kopi 19 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular, dan 30 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.
Advertisement
Hidup Lebih Lama
Kesimpulan dari European Journal of Epidemiology pada 2016, minum empat cangkir kopi sehari dapat dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah, termasuk kematian akibat penyakit jantung dan kanker.
Meningkatkan Efektifitas Latihan dan Olahraga
Sebuah studi 2013 dari PLoS One menunjukkan bahwa atlet yang mengonsumsi kopi satu jam sebelum olahraga memiliki performa yang lebih baik daripada mereka yang minum kopi tanpa kafein.
Didukung dengan sebuah studi pada 2015 dari International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism menunjukkan bahwa orang yang minum kopi sebelum berolahraga membakar lebih banyak kalori setelah berolahraga, yang juga dikenal sebagai EPOC (konsumsi oksigen pasca-olahraga berlebih).
Penulis : Deskhila Wijaya
Advertisement