Vaksin COVID-19 Moderna Bakal Dihargai Rp354 Ribu dan Rp524 Ribuan per Dosis

Moderna mengungkapkan kisaran harga yang harus dibayarkan untuk satu dosis vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 23 Nov 2020, 10:18 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2020, 10:18 WIB
Banner Infografis 180 Juta Warga Indonesia Target Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis 180 Juta Warga Indonesia Target Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Moderna mengungkapkan kisaran harga yang harus dibayarkan pemerintah untuk vaksin COVID-19 buatan mereka.

Menurut Stephane Bancel, Chief Executive Moderna, vaksin COVID-19 akan dihargai sekitar 25 dolar AS (sekitar 354 ribu rupiah) dan 37 dolar AS (sekitar 524 ribu rupiah). Harga ini tergantung jumlah yang dipesan.

"Biaya vaksin kami hampir sama dengan suntikan flu, yaitu antara 10 dolar dan 50 dolar," kata Bancel kepada media Jerman Welt am Sonntag, dikutip dari Indian Express pada Senin (23/11/2020).

Dilaporkan bahwa seorang pejabat Uni Eropa yang terlibat dalam pembicaraan terkait hal ini menyebutkan, European Commission ingin mencapai kesepakatan dengan Moderna untuk penyediaan jutaan dosis vaksin COVID-19 buatan mereka, dengan harga di bawa 25 dolar per dosis.

Bancel mengatakan bahwa belum ada tanda tangan apapun. Namun, mereka hampir mencapai kesepakatan dengan EU Comission.

"Kami ingin mengirimkannya ke Eropa dan sedang dalam pembicaraan yang konstruktif," katanya. Ia menambahkan, hal tersebut hanya menghitung hari hingga kontraknya siap.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Data Interim Tunjukkan Efektifitas hingga 94,5 Persen

ilustrasi vaksin flu
ilustrasi vaksin. Image by Katja Fuhlert from Pixabay

Berdasarkan data interim dari uji klinis tahap akhir, vaksin COVID-19 Moderna diklaim memiliki efektifitas hingga 94,5 persen mencegah penyakit akibat SARS-CoV-2 tersebut.

Ini menjadikan mereka sebagai perusahaan kedua yang melaporkan data interim vaksin COVID-19 setelah Pfizer yang bekerja sama dengan BioNTech.

Di Indonesia sendiri, belum diketahui apakah akan dilakukan kerja sama untuk pengadaan vaksin COVID-19 dari Moderna.

Dalam konferensi pers Kamis pekan lalu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menyebutkan bahwa mereka telah melakukan komunikasi terkait beberapa pihak selain Sinovac, terkait kerja sama vaksin COVID-19 di Indonesia.

"Sudah ada beberapa yang sudah mulai berkomunikasi dengan Badan POM, membicarakan terkait yang pertama, akan melakukan uji klinik di Indonesia juga ada beberapa vaksin," kata Penny.

Namun, Penny mengatakan bahwa belum ada diskusi dengan Moderna.

"Moderna belum, tetapi Pfizer, AstraZeneca, Sputnik juga sudah (berkomunikasi)," Penny menambahkan.

Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19

Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya