Hadirnya Vaksin Bukan Berarti Pandemi COVID-19 Langsung Berakhir

Kehadiran vaksin nanti, bukan berarti pandemi COVID-19 langsung berakhir.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Nov 2020, 15:14 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2020, 15:00 WIB
FOTO: Vaksinasi COVID-19 Ditargetkan Paling Lambat Januari 2021
Kendaraan melintas dekat baliho sosialisasi manfaat vaksinasi di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/11/2020). Pemberian vaksin COVID-19 tergantung dari datangnya vaksin dan proses persiapan yang dilakukan di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran vaksin nanti, bukan berarti pandemi COVID-19 langsung berakhir. Hal itu disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro.

Vaksin COVID-1 memang dapat digunakan mencegah penularan virus Corona, tapi bukan solusi total menghilangkan virus tersebut.

"Saat ini, kita semua tentunya menunggu kehadiran vaksin COVID-19, yang melalui pengujian berlapis-lapis, dan dipastikan aman digunakan. Dan juga optimal mencegah penularan virus Corona," tegas Reisa dalam sesi virtual dr Reisa Ajak Kenali Vaksin, ditulis Minggu (29/11/2020).

“Tapi ingat, vaksin bukan solusi total untuk menghilangkan virus tersebut. Datangnya vaksin COVID-19, bukan berarti pandemi langsung berakhir."

Oleh karena itu, masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan 3M dengan ketat. Seperti, mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. Upaya ini berguna untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan virus Corona.

“Jalankan pola hidup sehat, makan makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, dan tidur yang cukup. Poin terakhir, kita turut (berpartisipasi) melaksanakan program vaksinasi,” ajak Reisa.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Ketika Vaksin COVID-19 Ada, 3M Tetap Diterapkan

FOTO: Kepala BPOM Paparkan Terkait Vaksin COVID-19 Sinovac
Kepala BPOM Penny K Lukito (kiri) menyampaikan keterangan terkait vaksin COVID-19 di Gedung BPOM, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Penny mengatakan Emergency Use of Authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac diharapkan bisa keluar pada minggu ketiga/keempat Januari 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Senada dengan Reisa, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, ketika vaksin COVID-19 sudah ada, protokol kesehatan 3M tetap harus diterapkan masyarakat.

"Saya kira protokol kesehatan, seperti memakai masker harus terus kita tegakkan ya. Walaupun nanti vaksin ada pada waktunya," tegasnya saat konferensi pers, Kamis (26/11/2020).

Selama pandemi virus Corona masih ada, lanjut Penny, protokol 3M menjadi salah satu pencegahan utama yang harus terus dilakukan semua orang.

Sembari menunggu vaksin COVID-19 pun masyarakat tetap harus melaksanakan 3M.

"Terutama meningkatkan daya tahan tubuh dengan protokol kesehatan yang harus kita tegakkan," ujar Penny.

INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia

INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya