Epidemiolog: Bukan Berarti dengan Adanya Vaksin COVID-19, Kita Lupa dengan 3M

Epidemiolog mengatakan, masyarakat juga harus mampu mencegah tertular COVID-19 dengan cara selain vaksinasi

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Des 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Des 2020, 18:00 WIB
sosialisasi 3M di Pesantren
Petugas Sudinkes Jakarta Selatan melakukan kegiatan sosialisasi 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) kepada para santri di Ponpes Daarul Rahman, Jagakarsa, Rabu (18/11/2020). Sosialisasi 3M tersebut disertai pembagian 3500 masker kain 3 lapis. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Epidemiolog menegaskan bahwa meski vaksin COVID-19 sudah tiba di Indonesia dan akan segera digunakan, namun kebiasaan 3M untuk mencegah virus corona bisa segera dilupakan.

Masdalina Pane, Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia mengatakan bahwa vaksin hanyalah salah satu upaya untuk memberikan perlindungan terhadap COVID-19.

"Jadi memberikan perlindungan kepada mereka yang divaksin, ketika mereka terinfeksi, atau mencegah agar saat terinfeksi tidak menjadi parah," kata Masdalina dalam dialog virtual dari Graha BNPB, Jakarta pada Selasa (8/12/2020).

Namun, yang diharapkan sesungguhnya adalah bagaimana semua orang dapat mencegah COVID-19 dari sisi yang lain, bukan hanya sekadar dengan vaksinasi.

"Jadi 3M protokol kesehatan, itu tetap harus kita lakukan. Karena secara evidence, sudah diakui mampu mencegah (COVID-19) dengan lebih mudah," ujarnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


3M Memang Seringkali Sulit Dilakukan

Ilustrasi mencuci tangan
Ilustrasi mencuci tangan (Dok.Unsplash)

Masdalina tidak menampik bahwa protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), memang seringkali sulit untuk dilakukan.

"Memang itu harus terus didorong agar masyarakat tetap patuh terhadap kegiatan tersebut," kata Masdalina.

"Jadi vaksin adalah salah satu cara untuk mencegah, tetapi bukan berarti dengan adanya vaksin lalu kita melupakan protokol kesehatan yang sudah kita lakukan selama hampir 10 bulan."

Di kesempatan yang sama, Kusmedi Priharto, Kasubbid Tracking Satgas COVID-19 juga mengingatkan, World Health Organization sempat menyebut bahwa virus SARS-CoV-2 tidak akan hilang dalam waktu dekat.

"Jadi tentunya dia masih akan ada di sekitar kita," kata Kusmedi. Ia menambahkan, virus SARS-CoV-2 merupakan virus yang mudah bermutasi.

Maka dari itu, ia tetap mengingatkan bahwa meskipun nantinya vaksin COVID-19 sudah diberikan, namun kebiasaan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus tetap dilakukan.


Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya