Strain Baru Virus Corona Penyebab COVID-19 di Inggris: Penularan 70 Persen Lebih Cepat

Kini para peneliti Inggris berusaha sesegara mungkin mempelajari strain baru virus Corona yang diperkirakan muncul di negara itu pada September 2020.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 20 Des 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2020, 11:00 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Strain baru virus Corona penyebab COVID-19 ditemukan di Inggris. Hal tersebut diungkap oleh Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock pada awal minggu. 

Kini para peneliti Inggris berusaha sesegara mungkin mempelajari strain baru virus Corona yang diperkirakan muncul di negara itu pada September 2020. Diketahui, strain baru virus Corona penyebab COVID-19 ini menyebar lebih cepat dibandingkan varian strain terdahulu.

Kesimpulan awal para ilmuwan Inggris, strain baru ini menunjukkan adanya mutasi atau perubahan pada duri-duri atau protein spike di permukaan virus. Mutasi tersebut meningkatkan kemampuan protein untuk menempel dan masuk ke dalam sel manusia. Perubahan ini memungkinkan mutasi yang dinamai N501Y menyebar 70 persen lebih cepat dibandingkan jenis virus Corona sebelumnya, dikutip dari Wall Street Journal.

Strain baru ini teridentifikasi setelah Departemen Kesehatan Inggris proaktif meningkatkan pengawasan penyebaran virus setelah adanya peningkatan kasus di Kent dan London. Strain baru virus Corona ini mendapat sebutan VUI-202012/01 (Varian pertama Dalam Penyelidikan pada Desember 2020).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Belum Ada Bukti Menyebabkan Kondisi Lebih Parah

Ada 1.108 kasus dengan strain ini teridentifikasi pada 13 Desember, terbanyak ditemukan di bagian Selatan dan Timur Inggris, mengutip laman Gov.Uk.

"Kami tengah meneliti strain baru SARS-CoV-2, paling banyak ditemukan di Kent dan area sekitarnya. Bukan hal baru bahwa virus berevolusi dan sangat penting kita menemukan perubahan apa pun secepatnya untuk memahami potensi risiko yang bisa ditimbulkan jenis virus apa pun," ujar Dr Susan Hopkins dari bagian pelacakan serta PHE Joint Medical Advisor.

"Saat ini belum ada bukti bawa strain ini menyebabkan kondisi yang lebih parah, meskipun telah terdeteksi meluas ke bebrapa wilayah terutama pada daerah yang melaporkan adanya peningkatan kasus."

Hopkins menekankan, cara terbaik menghentikan penularan adalah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yakni mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak.

Para ilmuwan Inggris telah berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meneliti lebih lanjut strain virus Corona baru ini.

 


Infografis

Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya