BPOM Soal Vaksin COVID-19 Sinovac: Vaksin Ini Cukup Aman

BPOM membeberkan dua data hasil penyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac dari China

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2021, 07:10 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2021, 07:08 WIB
Vaksin COVID-19 tiba di Indonesia
Sejumlah pekerja memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12/2020). Setelah mendarat di Indonesia, 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac akan langsung dikirim ke PT Bio Farma (Persero) di Bandung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) sudah melakukan uji klinis terhadap Vaksin COVID-19 buatan Sinovac dari China.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari BPOM RI, Lucia Rizka Andalusia mengatakan bahwa BPOM sudah memeroleh dua data setelah dua bulan penyuntikan vaksin, yakni data immunogenitas dan efikasi. Dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 Sinovac cukup aman.

"Dari data keamanan, vaksin ini sudah cukup aman. Tidak ada kejadian efek samping serius yang dilaporkan berkaitan dengan penggunaan vaksin ini. Sedangkan immunogenitasnya juga sudah menunjukan tingkat pembentukan antibodi yang bagus responsnya dalam tubuh," kata Lucia Rizka dalam diskusi Kehalalan dan Keamanan Vaksin COVID-19 pada Selasa, 5 Januari 2021.

Lucia, mengatakan, saat ini BPOM masih menunggu sejumlah data uji klinis lainnya. Menurutnya, ada beberapa keuntungan yang didapatkan Indonesia karena melakukan uji klinis, yaitu jadi mempunyai data yang berisi pengalaman penggunaan di Indonesia.

"Kita mempunyai data uji klinis, kita punya data pengalaman penggunaan di Indonesia," ujarnya.

Oleh sebab itu, BPOM membuka peluang memakai data hasil uji klinis sejumlah vaksin COVID-19 dari negara lain, guna memercepat program vaksinasi di Indonesia. Namun, syaratnya, protokol uji klinis negara lain sama dengan Indonesia.

 

Simak Video Berikut Ini

Tidak Ada Kewajiban Uji Klinis Vaksin COVID-19 Harus di Dalam Negeri

Vaksin COVID-19 tiba di Indonesia
Pekerja memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12/2020). Setelah mendarat di Indonesia, 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac akan langsung dikirim ke PT Bio Farma (Persero) di Bandung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Sebenarnya tidak ada kewajiban melakukan uji klinis di dalam negeri sebelum menggunakan vaksin. Apalagi bila ada negara tetangga yang sudah melakukan uji klinis sebelumnya," katanya.

Bahkan kata dia, ada beberapa jenis vaksin yang telah digunakan di Indonesia, tanpa melalui uji klinis di Indonesia.

"Ingat, sudah banyak vaksin sebelum pandemi COVID-19, dan hanya sedikit yang melakukan uji klinis di Indonesia. Vaksin influenza, vaksin polio, itu uji klinisnya tidak di Indonesia," kata dia.

Sehingga, Indonesia tetap mendapatkan izin regulari penggunaan vaksin-vaksin tersebut meskipun uji klinisnya tidak dilakukan di Indonesia.

"Meski diproduksi di Bio Farma, tetapi uji klinisnya tidak dilakukan di Indonesia dan secara regulasi memungkinkan," kata Lucia menekankan.

Reporter : Rifa Yusya Adilah/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya