Total Kasus COVID-19 di Dunia Tembus 100 Juta per 26 Januari 2021

WHO mengatakan bahwa ini adalah saatnya meningkatkan respon pencegahan COVID-19 menjadi dua kali lipat

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 26 Jan 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Sejak ditemukannya kasus infeksi virus corona pertama kali di penghujung 2019 hingga saat ini, dunia telah melaporkan lebih dari 100 juta total kasus positif COVID-19.

Mengutip data dari Worldometers pada Selasa (26/1/2021) pukul 12.00 WIB, total kasus COVID-19 global telah mencapai 100.285.517. Sebanyak 72.292.984 kasus telah sembuh dan 2.149.461 orang meninggal dunia.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan total kasus COVID-19 tertinggi di dunia sebanyak 25.861.597, dengan kasus meninggal mencapai 431.392, sembuh sebanyak 15.617.360, dan aktif sebesar 9.812.845.

Sementara India menjadi negara kedua dengan total kasus COVID-19 tertinggi di dunia yaitu 10.677.710, dengan 153.624 kematian, 10.345.985 kesembuhan, dan kasus aktif sebanyak 178.101.

Dalam konferensi persnya pada Senin kemarin, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus telah mengatakan bahwa pada pekan ini, total kasus COVID-19 di dunia akan mencapai 100 juta.

"Setahun yang lalu, kurang dari 1.500 kasus COVID-19 telah dilaporkan ke WHO, termasuk hanya 23 kasus di luar China," kata Tedros seperti dikutip dari laman resmi WHO. "Pekan ini kami memperkirakan akan mencapai 100 juta kasus dilaporkan," ujarnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

WHO: Virus Tidak Muak dengan Kita

WHO Umumkan Virus Corona Pandemi Global
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)

Tedros mengatakan, laporan ini mengharuskan semua pihak untuk melakukan respons dua kali lipat.

"Berduka bagi mereka yang telah meninggal, dan memutuskan bahwa kita masing-masing akan melakukan segala yang kita bisa untuk menghentikan transmisi dan menyelamatkan nyawa."

Tedros menegaskan bahwa meski vaksin membawa harapan, namun sembari menunggu giliran untuk vaksinasi, semua orang harus melakukan jaga jarak fisik, menghindari keramaian, mengenakan masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga ventilasi, dan lain-lain.

"Anda mungkin muak mendengarnya. Anda mungkin muak melakukannya. Namun virus ini tidak muak dengan kita," Tedros menegaskan.

Menurut Worldometers, Indonesia sendiri berada di urutan 19 di daftar negara-negara dengan laporan kasus virus corona terbesar di dunia. Kemarin, kasus terkonfirmasi dilaporkan bertambah sebanyak 9.994 sehingga total menjadi 999.256.

Laman Satgas Penanganan COVID-19 pada Senin (25/1/2021) melaporkan, kasus aktif hari ini sebanyak 161.636 atau 16,2 persen dari terkonfirmasi.

Hari ini, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia diperkirakan mencapai satu juta kasus.

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya