Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) menyatakan El Salvador sebagai negara Amerika Tengah pertama yang bebas dari malaria.
Pada Kamis, 25 Februari 2021, WHO memberikan sertifikasi eliminasi malaria pada El Salvador. Sertifikat tersebut dikeluarkan usai negara tersebut berkomitmen selama lebih dari 50 tahun untuk mengakhiri penyakit tersebut.
Baca Juga
"Malaria telah menyerang manusia selama ribuan tahun, tetapi negara-negara seperti El Salvador adalah bukti hidup dan inspirasi bagi semua negara, bahwa kita berani memimpikan masa depan bebas malaria," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
Advertisement
Dilansir dari laman resmi WHO pada Jumat (26/2/2021), El Salvador menjadi negara ketiga di wilayah WHO Amerika, yang mencapai status bebas malaria dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya pada 2018, Paraguay dinyatakan bebas malaria, disusul Argentina pada 2019. Setidaknya ada tujuh negara di wilayah tersebut yang dinyatakan bebas penyakit ersebut sejak 1962 hungga 1973.
Secara global, 38 negara dan wilayah telah dinyatakan bebas dari malaria.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Upaya Pemberantasan Malaria
Sertifikasi eliminasi malaria diberikan oleh WHO saat suatu negara bisa membuktikan, tanpa ragu, bahwa rantai penularan di masyarakat lokal terputus secara nasional, setidaknya selama tiga tahun berturut-turut.
Dengan mengecualikan satu wabah di 1996, El Salvador telah mengurangi beban malaria dalam tiga dekade terakhir. Di antara 1990 hingga 2010, jumlah kasus menurun dari sekitar 9 ribu hingga 26. Sejak 2017, negara itu melaporkan nol kasus dalam negeri.
Upaya anti-malaria El Salvador dimulai pada 1940-an dengan pengendalian mekanis vektor malaria yaitu nyamuk, melalui pembangunan saluran air permanen pertama di rawa-rawa, diikuti penyemprotan dalam ruangan dengan pestisida DDT.
"Selama beberapa dekade, El Salvador telah bekerja keras untuk memberantas malaria dan penderitaan manusia yang ditimbulkannya," kata Carissa F. Etienne, Direktur Pan American Health Organization (PAHO), kantor regional WHO untuk Amerika.
Sementara, Francisco José Alabi Montoya, Menteri Kesehatan El Salvador mengatakan bahwa pencapaian tersebut merupakan sesuatu yang bersejarah.
"Rakyat dan pemerintah El Salvador, bersama dengan petugas kesehatannya, telah berjuang selama beberapa dekade melawan malaria," kata Montoya.
Advertisement