6 Faktor yang Pengaruhi Penyalahgunaan dan Adiksi Alkohol pada Remaja

Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyampaikan hasil penelitian dari Health Perspective Journal 2 2017 tentang faktor penyalahgunaan alkohol pada remaja.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Mar 2021, 13:01 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2021, 09:00 WIB
Jokowi Cabut Izin Investasi Miras
Pekerja menyiapkan minuman keras atau miras di mesin pendingin di salah satu kafe kawasan Jakarta Selatan, Selasa (2/3/2021). Aturan yang diteken oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Februari 2021 terkait memperbolehkan masyarakat untuk berinvestasi di produk miras dicabut. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyampaikan hasil penelitian dari Health Perspective Journal 2 2017 tentang faktor penyalahgunaan alkohol pada remaja.

Dalam penelitian dituliskan, menurut Dinas Provinsi Jawa Tengah diperkirakan 25 persen remaja telah menggunakan minuman keras (miras) dan Kabupaten Pati menempati urutan ketiga jumlah peminum alkohol terbanyak di Jawa Tengah yaitu sebanyak 42 persen.

“Penelitian ini adalah penelitia kuantitatif dengan metode observasional analitik, cross sectional,” kata Rini dalam seminar daring FKUI, Rabu (10/3/20210).

Variabel penelitian meliputi rasa kurang percaya diri, rasa ingin tahu atau coba-coba, pelarian dari suatu masalah, pengetahuan, faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan pendidikan.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyalahgunaan alkohol pada remaja dengan frekuensi sering sebanyak 78 responden (55,7 persen) dan jarang 62 (44,3 persen).”

Sedang, faktor-faktor yang memengaruhi dan meningkatkan adiksi atau kecanduan alkohol pada remaja secara signifikan yakni:

-Rasa kurang percaya diri.

-Rasa ingin tahu atau coba-coba.

-Pelarian dari masalah.

-Pengetahuan yang kurang.

-Keluarga yang buruk.

-Lingkungan yang buruk.

Simak Video Berikut Ini

Data Lainnya

Selain penelitian di atas, data survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2017 juga menunjukkan bahwa peminum alkohol yang terdiri dari 70 persen pria dan 58 persen wanita adalah remaja usia 15-19 tahun.

Padahal, masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, kata Rini. Jika para remaja mengonsumsi alkohol, maka dampak negatif yang bisa timbul adalah perubahan intelektual, emosi labil, dan perilaku menyimpang.

“61,7 persen penduduk dunia berusia lebih dari 15 pernah minum alkohol dalam satu tahun terakhir dan 16 persennya adalah peminum berat menurut WHO 2014,” ujar Rini.

Sedang, menurut Kementerian Kesehatan RI (2007), di Indonesia ada 8,8 persen pria dan 0,7 persen wanita yang minum alkohol. Peminum alkohol pada usia 15 sampai 24 tahun sebanyak 5,5 persen.

Di Amerika Serikat, survei perilaku remaja pada 2001 menunjukkan rata-rata remaja mulai mengonsumsi bahkan sebelum usia 13.

Kelompok remaja tersebut rentan terlibat dalam masalah konsumsi zat terlarang lainnya. Selain itu, mereka juga rentan terlibat perilaku seksual yang tidak sehat dibanding remaja lainnya, tutup Rini.

Infografis Miras Oplosan Berujung Maut

Infografis miras oplosan berujung maut
Infografis miras oplosan berujung maut
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya