Dianugerahi Doktor Honoris Causa IPB, Doni Monardo Menangis Haru Saat Baca Orasi Ilmiah

Dianugerahi Doktor Honoris Causa dari IPB hari ini, 27 Maret 2021, Doni Monardo menangis haru saat membacakan orasi ilmiah.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 27 Mar 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 17:00 WIB
Doni Monardo
Kepala BNPB sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo meresmikan Rumah Sakit (RS) COVID-19 RSUD (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Kabupaten Bangka, Kamis (18/3/2021). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Bogor Dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (Doktor Kehormatan) dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menangis haru saat membacakan orasi ilmiah. Ia menerima gelar Doktor Kehormatan pada Bidang Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.

Dalam berbagai kesempatan, seperti diketahui, Doni Monardo yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 tidak pernah terlihat menangis atau menitikkan air mata. Ia tampak tegar menghadapi persoalan bencana alam maupun penanganan COVID-19 di Tanah Air.

Namun, Doni rupanya tak kuasa menahan air mata. Saat Health Liputan6.com menyaksikan Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan Letjen TNI Doni Monardo - IPB University, sesaat sebelum menutup orasi ilmiah, Doni sempat sesenggukkan. Ia pun terdiam empat kali selama beberapa saat.

Doni menangis haru tatkala mengucapkan terima kasih satu persatu kepada jajaran IPB, dari rektor sampai Tim Promotor. Para tamu undangan yang hadir lantas memberikan tepuk tangan penyemangat kepada Doni yang tengah berdiri di podium.

Selanjutnya, suasana hening menyelimuti area Gedung Grha Widya Wisuda (GWW), Kampus IPB Dramaga Bogor, yang menjadi lokasi Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan Letjen TNI Doni Monardo. Seluruh undangan yang hadir, menunggu Doni melanjutkan penutupan orasi ilmiah.

"Mengakhiri orasi, izinkan Saya mengucapkan terima kasih kepada Tim Promotor, yang terdiri dari Prof. Anas M. Fauzi, (Dekan Sekolah Paska Sarjana), Prof. Hadi Susilo Arifin, Prof. Widiatmika, Prof. M.H. Bintoro, dan Dr. Suryo Adiwibowo, yang telah mengusulkan pemberian gelar Doktor Kehormatan kepada Rektor IPB University," ucap Doni Monardo di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/3/2021).

"Dari lubuk hati yang terdalam, izinkan Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dewan Guru Besar IPB University yang telah menganugerahi saya Doktor Kehormatan dan memfasilitasi Saya melaksanakan orasi ilmiah ini."

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Gelar Doktor Kehormatan Jadi Energi Baru bagi Doni Monardo

Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang Barat, Minggu (21/2/2021). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Atas penganugerahan dari IPB, Doni Monardo mengaku, gelar Doktor Kehormatan menjadi energi baru bagi dirinya untuk terus melestarikan lingkungan.

"Saya akan mempertanggungjawabkan penghargaan dan kepercayaan yang diberikan IPB University kepada Saya. Gelar Doktor Kehormatan ini menjadi energi baru bagi Saya untuk terus konsisten membantu menyelamatkan lingkungan dan sumber daya alam Indonesia," tuturnya.

Doni mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah mendukungnya, termasuk keluarga besar Kopassus sampai keluarga besar BNPB dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Terima kasih juga kepada Prof. Tun Tedja Irawadi, Alm. Prof. Irawadi Jamaran, Dr. Kaswanto, Sdri. Fifi Gus Dwiyanti, Ph.D, Bapak Setyardi Pratika Mulya, M.Si, Saudara Een Irawan Putra, Egy Massadiah, Abdul Muhari, Ph.D, Kolonel Budi Irawan, Kolonel Hasyim Lalhakim, Sdr Denny Wawengkang, Yuhan Subrata, Wayan Budi Sutomo, Haji Saleh, dan teman-teman Paguyuban Budiasi atas waktu dan tenaganya, membantu mengumpulkan semua bukti untuk mendukung dokumen usulan penganugerahan Doktor Honoris Causa kepada Saya," lanjutnya.

"Terima kasih kepada keluarga besar Brigif Para Raider III/Tri Budi Sakti Kostrad Kariango, keluarga besar Korem 061/Surya Kencana, keluarga besar Kopassus, keluarga besar Paspampres, keluarga besar Kodam XVI/Pattimura, keluarga besar Kodam III/Siliwangi, keluarga Besar Wantannas, dan keluarga besar BNPB dan BPBD."

Tak lupa, Doni berterima kasih kepada istri, anak, dan menantu yang mendukungnya selama bekerja dan bertugas di manapun.

"Terima kasih yang sangat spesial kepada istri tercinta Santi Arviani, anak-anak, dan menantu yang terus mendukung Saya dalam setiap penugasan di manapun Aaya berada. Terima kasih kepada seluruh panitia Orasi Ilmiah Doktor Kehormatan ini, yang diketuai Dr. Nurhayati, Direktur Administrasi Pendidikan dan Penerimaan Mahasiswa Baru IPB dan Tim," tutupnya.

Aksi Doni Monardo, Pemulihan Citarum, Program Emas Hijau dan Emas Biru

Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo mengimbau Pemerintah Kabupaten Lembata NTT agar memberi penanganan yang lebih baik kepada pengungsi Gunungapi Ili Lewotolok, Rabu (2/12/2020). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Rektor IPB Arif Satria menjelaskan, pemberian gelar kepada Doni Monardo sesuai Peraturan Senat Akademik IPB Nomor 05/2015 tentang Pemberian Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) di lingkungan IPB University.

Ada aksi nyata Doni Monardo yang dinilai luar biasa bagi IPB. Pertama, membangkitkan kepedulian lingkungan dan memberikan pelatihan keterampilan (environmental awareness and training). Kedua, memobilisasi sumber daya (resource mobilization) dan membangun jaring kerja kolaborasi (pentahelix).

Ketiga, memulihkan dan merehabilitasi keanekaragaman hayati spesies dan ekosistem. Keempat, membangun kolaborasi penegakan hukum. Kelima, melakukan advokasi kebijakan. Kelima hal tersebut dapat berjalan secara berkesinambungan berkat kepemimpinan lingkungan (environmental leadership) yang kuat dan menonjol pada diri Letjen TNI Doni Monardo.

Rekam jejak Doni di antaranya, aksi pemulihan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, penanganan perdagangan ilegal batu Cinnabar dan penghentian penambangan emas ilegal. Ia juga membangun kebun bibit dan menyelamatkan pohon langka.

Saat bertugas di Maluku, Doni melahirkan program Emas Hijau dan Emas Biru. Kedua program tersebut merupakan sarana melalui pendekatan keamanan dan kesejahteraan untuk memberdayakan masyarakat Maluku dan Maluku Utara, yakni mempromosikan hasil-hasil alam (kekayaan laut dan rempah-rempah).

"Sepak terjang Bapak Letjen Doni Monardo dalam karya-karyanya di lapangan untuk pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam menjadi penilaian kami penganugerahan gelar Doktor Kehormatan, Doktor Honoris Causa dalam Bidang Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan," jelas Arif.

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar?

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya