Liputan6.com, Jakarta - Nyeri saat berhubungan seks merupakan masalah umum bagi wanita. American College of Obstetricians and Gynecologists memperkirakan sebanyak 75 persen wanita dapat mengalaminya.
Penyebab nyeri ada beberapa faktor. Menurut ahli, kekeringan adalah penyebab paling umum. Kurang pelumas bisa membuat seks tidak nyaman, tapi juga mengganggu keseimbangan bakteri sehat yang bisa memicu infeksi yang memicu rasa sakit dan iritasi.
Baca Juga
Sedangkan penyebab nyeri seks lainnya bisa berdasarkan patologi seperti kelainan genital bawaan, hingga kondisi yang didapat seperti endometriosis, kata dokter obgyn yang berbasis di Hongkong, Dr. Lucy Lord.
Advertisement
"Endometriosis adalah kelainan yang menyakitkan yang terjadi ketika jaringan yang mirip dengan yang biasanya melapisi bagian dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim," jelasnya.
Bisa juga karena gejala yang sulit didiagnosis seperti yang dialami beberapa wanita, misalnya infeksi jamur berulang atau sindrom saraf terjepit.
Sedangkan menurut Lord, mengalami rasa sakit saat berhubungan seks bisa berarti Anda sedang merasa cemas.
Namun menurut pelatih seks bersertifikat yang berbasis di Hong Kong, Sara Tang, terkadang wanita merasakan begitu banyak tekanan untuk menyenangkan pasangannya sehingga ia setuju untuk berhubungan tanpa menjadi terangsang atau rileks secara memadai. Sayangnya hal ini justru bisa menimbulkan rasa sakit itu. Di lain waktu, seks yang menyakitkan bisa jadi akibat cedera yang diderita saat melahirkan, katanya.
Itu sebabnya, Sack mengatakan bahwa komunikasi adalah kuncinya. “Apa pun penyebab seks yang menyakitkan, kunci untuk menjaga keintiman adalah kejujuran. Jika seks menyakitkan, beri tahu pasangan Anda." Karena jika Anda tidak melakukannya, Anda berisiko merusak hubungan Anda saat kebencian meningkat.
Simak Video Berikut Ini:
Tips bercinta
Lord mengatakan salah satu cara terbaik untuk membalikkan vaginismus (ketika otot-otot vagina tanpa sengaja atau terus menerus berkontraksi setiap kali penetrasi dicoba), dan kesulitan saat berhubungan karena rasa sakit atau ketakutan akan seks, adalah menggunakan estrogen vagina. Ini bekerja dengan baik karena mengubah anatomi dan fisiologi vagina, membuat vagina lebih besar, lebih elastis, dan kurang sensitif terhadap rasa sakit, jelasnya.
Estrogen biasanya hanya diresepkan untuk wanita pascamenopause dan tidak sering dipertimbangkan untuk wanita yang lebih muda, yang mungkin saja kadar estrogennya tertahan juga karena menggunakan pil kontrasepsi. Sayangnya juga mengandalkan estrogen memakan waktu tiga hingga enam bulan untuk mendapatkan efek yang diinginkan.
Dilansir dari SCMP, seksolog menyarankan tiga tips untuk bebas dari nyeri seks.
1. Lubrikan
Selalu disebutkan bahwa penyebab utama seks yang menyakitkan adalah kekeringan pada vagina. Oleh karena itu, menggunakan pelumas apapun dapat membantu hidrasi vagina. Menurut direktur pemasaran sextoy Smile Makers, Cecile Gasnault, intinya seks bukan hanya tentang penetrasi, tetapi tentang kesenangan dan keintiman dan membantu satu sama lain menemukan cara untuk bersenang-senang.
2. Rangkul kesenangan
“Wanita perlu tahu bahwa seks tidak boleh menyakitkan. Banyak wanita yang telah termakan budaya yang percaya bahwa kehilangan keperawanan pasti akan menyakitkan dan menjadi kekasih yang baik berarti membuat orang lain merasa baik,” kata pelatih dan pendidik seks bersertifikat, Sara Tang.
3. Komunikasi
“Komunikasi adalah kuncinya. Apa pun penyebab seks yang menyakitkan, kunci untuk menjaga keintiman adalah kejujuran. Jika seks menyakitkan, beri tahu pasangan Anda. Jangan mencoba menekan rasa sakit. Hentikan apa yang Anda lakukan dan diskusikan apa yang harus Anda lakukan. Mungkin sulit untuk melakukan ini; Anda akan merasa rentan dan malu, tetapi alternatifnya, hubungan yang rusak dan ketidakbahagiaan, jauh lebih buruk,” kata ahli saraf, Georgeann Sack.
Advertisement