WHO: Dampak Pandemi, Imunisasi di Sepertiga Negara Masih Terganggu pada Kuartal Pertama 2021

WHO mengingatkan dampak pandemi COVID-19 terhadap layanan imunisasi di dunia masih harus jadi perhatian

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Apr 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2021, 07:00 WIB
Imunisasi Polio di Pakistan
Ekspresi seorang anak saat diberikan vaksin polio oleh pekerja kesehatan di Lahore, Pakistan, (9/4). Pakistan meluncurkan vaksinasi polio baru, yang bertujuan agar 38,7 juta anak di bawah usia 5 tahun mendapatkan vaksin tersebut. (AP Photo/KM Chaudary)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa meski vaksin Corona memberikan harapan keluarnya dunia dari pandemi COVID-19, tapi situasi tersebut telah menimbulkan dampak parah pada layanan imunisasi global.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi persnya mengatakan bahwa data yang mereka dapatkan menunjukkan bahwa akibat pandemi, 60 kampanye imunisasi ditangguhkan di 50 negara.

"Ini berarti sekitar 228 juta anak rentan, saat ini, terhadap penyakit mematikan yang bisa dicegah dengan vaksin seperti campak, demam kuning, dan polio," kata Tedros pada Senin (26/4/2021).

Tedros mengatakan bahwa imunisasi campak menjadi yang paling terpengaruh, dari 23 kampanye lain yang tertunda. Banyak kampanye vaksinasi penyakit tersebut yang sudah ditunda selama lebih dari setahun.

Selain itu, survei WHO terbaru menunjukkan bahwa layanan imunisasi rutin terganggu di lebih dari sepertiga negara di dunia, atau 37 persen, pada kuartal pertama tahun 2021.

Meski Tedros mengatakan bahwa hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding tahun lalu, tetapi ini harus tetap menjadi perhatian serius.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Harus Lebih Baik dari Sebelumnya

Anak-Anak Saat Divaksin Campak Hingga Polio
Kader Posyandu menimbang berat badan anak yang akan divaksin di RW 09, Pondok Benda, Tangerang Selatan, Senin (14/12/2020). Program rutin pemerintah setiap bulan ini digelar lewat posyandu dengan penyuluhan dan perawatan anak agar tumbuh kembangnya sehat. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

WHO menambahkan, sebelum adanya pandemi COVID-19, hampir 20 juta anak melewatkan vaksinasi yang penting setiap tahunnya.

"Jadi kita tidak hanya harus mengembalikan imunisasi kembali ke jalurnya, tetapi harus lebih baik daripada sebelumnya," kata Tedros.

Henrietta Fore, Direktur Eksekutif UNICEF mengatakan bahwa ada pertanda mengkhawatirkan bahwa dunia kehilangan pijakan dalam perang melawan penyakit anak yang bisa dicegah.

Menurut Fore, pandemi COVID-19 memperburuk situasi dan menyebabkan jutaan anak tidak mendapatkan imunisasi.

"Sekarang vaksin berada di garis depan pikiran setiap orang, kita harus mempertahankan energi ini untuk membantu setiap anak mengejar penyakit campak, polio dan vaksin lainnya," kata Fore seperti mengutip laman WHO.

"Kita tidak punya waktu untuk disia=siakan. Kehilangan pijakan berarti kehilangan nyawa," ujarnya.

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya