Generasi Milenial Rentan Terserang Jantung Koroner, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Seseorang di usia produktif misalnya yang sebelumnya sehat-sehat saja, sering berolahraga bisa mengalami Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang bermanifestasi sebagai terserang serangan jantung.

oleh stella maris pada 29 Apr 2021, 18:46 WIB
Diperbarui 29 Apr 2021, 18:54 WIB
Ilustrasi terserang serangan jantung
Ilustrasi terserang serangan jantung/Shutterstock.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit jantung merupakan salah satu silent killer di dunia. Jika diketahui bahwa penyakit jantung banyak menyerang orang usia lanjut, namun kini tidak demikian. 

Seseorang di usia produktif misalnya yang sebelumnya sehat-sehat saja, sering berolahraga bisa mengalami Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang bermanifestasi sebagai terserang serangan jantung. 

Ya, faktanya ternyata Penyakit Jantung Koroner (PJK) banyak menyerang kaum muda. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, diketahui bahwa prevalensi penderita jantung pada orang usia produktif (25-44) sebesar 2,1%. 

Pada penduduk usia 25-34 tahun diketahui bahwa prevalensi yang menderita penyakit jantung sebesar 0,8%. Sementara usia 35-44 tahun prevalensinya sebesar 1,3%. Lalu pertanyaannya sekarang, hal apa yang menyebabkan generasi produktif rentan mengalami PJK? 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Kardiovaskular, dr. Rachmat Hamonangan, Sp.PD-KKV, FINASIM, FACP, FICA mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi dan berdampak buruk pada kesehatan, seperti: 

  • Pola hidup yang tidak sehat, seperti sibuk bekerja atau workaholic
  • Tingkat stress yang tinggi serta beban hidup yang berat
  • Kurangnya waktu istirahat dan berolahraga
  • Konsumsi makanan tidak sehat, dan
  • Merokok

Umumnya penderita PJK sering tidak sadar bahwa ada gangguan pada jantungnya. Salah satu gejala yang timbul dari PJK adalah nyeri dada atau sesak napas. Pada fase awal muncul saat beraktivitas. 

Misalnya saat berolahraga otot jantung perlu nutrisi dan oksigen lebih banyak. Namun karena ada penyempitan pembuluh darah maka jantung mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi yang menyebabkan gejala nyeri dada. 

Agar lebih jelas, berikut beberapa gejala PJK yang harus kamu ketahui: 

  • Nyeri di bagian dada sebelah kiri dan terasa berat seperti tertekan
  • Muncul sensasi rasa panas seperti terbakar yang menjalar di bagian dada
  • Daerah bahu leher seperti tercekik
  • Sesak napas dan keringat dingin
  • Pusing, lemas, dan mual

Dari faktor risiko di atas, bagaimana cara mencegahnya? dr. Rachmat Hamonangan menyarankan agar orang-orang di usia produktif atau generasi milenial harus mulai menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol, termasuk menjaga berat badan ideal. 

Selain itu, penting juga untuk memperbanyak konsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah, serta rutin berolahraga. Pastikan juga untuk mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, berhenti merokok, dan mengelola stres dengan baik.

Nah, mulai sekarang jaga jantungmu tetap sehat terutama di masa pandemi. Ada baiknya mulai sekarang, kamu melakukan pemeriksaan diri ke rumah sakit yang menyediakan layanan medical check-up, seperti RS OMNI Pekayon untuk mengetahui status kesehatanmu. 

Dengan melakukan medical check-up, kamu  bisa mengetahui apakah ada masalah kesehatan yang tersembunyi bahkan jika tubuh belum menunjukkan gejala sekalipun. dr. Rachmat Hamonangan, Sp.PD-KKV, FINASIM, FACP, FICA dari RS OMNI Pekayon menyarankan, untuk mengendalikan faktor risiko di atas, ada baiknya kita sebagai generasi muda mulai melakukan skrining untuk deteksi dini. 

Jika ingin berkonsultasi dengan dr. Rachmat Hamonangan atau mau tahu iInformasi lebih lanjut tentang RS OMNI Pekayon, klik di sini. 

 

(Adv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya