Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, mobilitas orang ke tempat wisata saat libur Lebaran 2021 naik hingga 100,8 persen. Data ini dari Pemantauan Protokol Kesehatan di Tempat Wisata Saat Libur Lebaran tanggal 12-15 Mei 2021.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 Dewi Nu Aisyah memaparkan, periode mobilitas yang dipantau hanya pada saat libur Lebaran tanggal 12 Mei hari Rabu sampai dengan 15 Mei 2021 hari Sabtu.
Advertisement
"Dalam 4 hari libur panjang Lebaran, kita melihat ada 143.000 orang yang dipantau di tempat wisata di 21.000 titik yang tersebar di 163 kabupaten/kota di 24 provinsi," papar Dewi saat Rapat Koordinasi Satgas Nasional pada Minggu, 16 Mei 2021.
"Memang terjadi kenaikan di tempat wisata jumlah orang yang dipantau di tempat wisata bila kita melihat periode 12-15 Mei 2021 dibandingkan libur pada pekan sebelumnya di hari yang sama. Maka, terjadi kenaikan 38,42 persen."
Pada masa libur Lebaran, khususnya H+1 dan H+2, mulai terjadi kenaikan orang yang berkunjung ke tempat wisata. Angka ini juga melihat perbandingan pada pekan sebelumnya di hari yang sama.
Sebagai perbandingan, sebelum libur Lebaran jumlah orang yang dipantau 103.404 orang, sedangkan saat libur Lebaran mencapai 143.130 orang yang dipantau masa 12-15 Mei 2021.
"Yang kita pelajari saat libur Idulfitri (hari pertama Lebaran), jumlah orang ke tempat wisata sangat sedikit. Kemungkinan masih fokus dengan silaturahmi di rumah atau mungkin kegiatan Idulfitri lainnya," Dewi melanjutkan.
"Kenaikan baru terjadi pada Jumat-Sabtu (14-15 Mei 2021). Kalau kita lihat perbandingan pekan libur sebelumnya dibanding pekan libur Idulfitri, terjadi kenaikan 100,8 persen. Jadi, dua kali lipat ada pergerakan orang ke tempat wisata pada saat libur Idulfitri."
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Kepatuhan Memakai Masker dan Jaga Jarak di Tempat Wisata
Data Satgas COVID-19 juga menunjukkan, jumlah orang yang ditegur di tempat wisata sebelum dan saat libur Lebaran periode 12-15 Mei 2021 terjadi kenaikan sekitar 32,49 persen. Lalu pada dua hari selepas hari pertama Lebaran kenaikan mencapai 90,36 persen.
"Yang tadi angka nasional ya. Kepatuhan protokol kesehatan secara nasional saat libur Lebaran cenderung lebih rendah, kemungkian terjadi karena kerumunan," tambah Dewi Nur Aisyah.
Dilihat dari data per provinsi, Dewi mencontohkan kepatuhan penggunaan masker dan jaga jarak di tempat wisata selama libur Lebaran. Di DKI Jakarta terlihat agak rendah menggunakan masker 60 persen dan menjaga jarak agak sulit, hanya sekitar 27 persen sulit.
"Kemudian Kepulauan Bangka Belitung di angka 33 persen kepatuhan memakai masker dan jaga jarak. Di Riau menggunakan masker lebih tinggi sudah 79 persen, namun jaga jarak sekitar 58 persen," ujarnya.
Sementara itu, di Sumatera Barat kepatuhan memakai masker 63 persen dan jaga jarak 60 persen di tempat wisata selama libur Lebaran. Di Sumatera Selatan, 52 persen kepatuhan memakai masker dan 62 persen menjaga jarak.
Advertisement