Pernikahan Bisa Membuat Wanita Bertambah Gemuk

Masalah kelebihan berat badan kerap menyapa kaum wanita. Menurut Ahli Diet Dr Ingrid van Heerden, banyak faktor yang memicu kenaikan berat badan, salah satunya pernikahan.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Nov 2012, 15:14 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2012, 15:14 WIB
wanita-gemuk121121b.jpg
Liputan6.com, Jakarta: Masalah kelebihan berat badan kerap menyapa kaum wanita. Menurut Ahli Diet Dr Ingrid van Heerden, banyak faktor yang memicu kenaikan berat badan, salah satunya pernikahan

Berikut lima alasan yang membuat wanita menjadi gemuk seperti dikutip dari Health24, Rabu (21/11/2012):

1. Kehamilan


Kehamilan merupakan waktu wanita rentan mengalami kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan diperlukan saat hamil jika Anda tidak ingin mempunyai bayi yang kurus atau prematur.

Menurut pedoman yang direkomendasikan Insitute of Medicine di Amerika Serikat, berat badan wanita perlu bertambah dalam kisaran tertentu selama sembilan bulan kehamilan untuk mencapai hasil yang menguntungkan.
  • Berat badan normal dan BMI dari 18,5 hingga 24,9 di awal kehamilan - 11,4 sampai 16kg
  • Kekurangan berat badan dan BMI kurang dari 18,5 di awal kehamilan - 13 sampai 18kg
  • Kegemukan dan BMI 25-29,9 di awal kehamilan - 7 sampai 11,4 kg
  • Obesitas dan BMI melebihi 30 di awal kehamilan - Belum ada rekomendasi yang tersedia.
Banyak faktor yang bisa membuat kelebihan berat badan selama kehamilan. Selain itu ibu tidak mempu menurunkan berat badan setelah melahirkan. Termasuk keyakinan perlu "makan untuk dua" selama kehamilan dan menyusui.

Selama menyusui, ibu menyusui dapat meningkatkan asupan energi mereka dengan yang lain 840kJ per hari. Hal yang paling penting diingat selama kehamilan dan menyusui adalah ibu harus berusaha meningkatkan kualitas diet mereka, daripada kuantitas.

2. Berat lahir rendah

Anak-anak yang lahir dengan berat lahir rendah cenderung lebih rentan mengalami kenaikan berat badan (dan mengembangkan berbagai penyakit degeneratif) di masa dewasa.

Fenomena ini pertama kali dijelaskan Barker dan telah menjadi dikenal sebagai Hipotesis Barker (Barker & Osmond, 1986). Ini juga merupakan alasan mengapa penting bahwa ibu tidak berlebihan dalam kenaikan berat badan selama kehamilan mereka dan menyusui bayinya selama mungkin.

Perempuan yang kurang gizi selama kehamilannya akan melahirkan bayi berat lahir rendah, yang akan cenderung menambah berat badan saat mereka dewasa dan obesitas pada saat mereka mencapai usia remaja.

3. Kurang olahraga

Kurang olahraga cenderung memicu kenaikan berat badan. Anak-anak dan remaja harus seaktif mungkin untuk mencegah obesitas yang umumnya memburuk di masa dewasa.

Untuk orang dewasa, cobalah untuk meningkatkan gerakan fisik. Dunia modern yang dirancang membuat orang-orang kurang aktif. Anda bisa mencoba menaiki tangga dibanding menggunakan lift dan eskalator. Atau berjalan ke toko-toko atau tempat bekerja dengan bersepeda.

3. Perubahan rutinitas, lingkungan dan / atau kebiasaan

"Saya sering mendengar keluhan orang yang harus membuat perubahan drastis untuk rutinitas mereka (bekerja shift malam, kuliah), lingkungan (pindah ke pekerjaan baru atau kota baru atau bahkan negara baru), kebiasaan (berhenti merokok ), atau status (menikah), telah membuat mereka gemuk yang kemudian mereka kalah berjuang".

Perlu diingat, ketika kita membuat perubahan dalam hidup kita bisa memiliki konsekuensi dengan berat badan kita dan rencanakan ke depan bagaimana kita menghindari kenaikan berat badan.

4. Pernikahan dan berat badan

Pernikahan sebagai faktor perubahan yang bisa memicu penambahan berat badan. Begitu banyak wanita mengeluh ketika mereka menikah dan "cinta kehidupan mereka", mereka mulai menumpuk lemak.

Masuk akal ketika dua orang dengan karakteristik yang sangat berbeda mulai hidup bersama, hal ini dapat mempengaruhi kenaikan berat badan, terutama dari pasangan wanita.

5. Faktor Pontensial
  • Berbeda kebutuhan energi: pria memiliki Basic Metabolic Rate yang lebih tinggi, yang umumnya memungkinkan mereka menumpuk berat badan. Mereka menggunakan lebih banyak energi ketika mereka berolahraga karena mereka umumnya memiliki persentase yang lebih tinggi dari jaringan otot dalam tubuh mereka.
  • Selera (Anda menyukai salad, pria mencintai pati dan daging)
  • Kegiatan fisik (Pria jalan 10 km, Anda melakukan pilates)
  • Sistem saraf (Wanita lebih cenderung mudah depresi yang menyebabkan berat badannya meningkat, pria cenderung gelisah)
  • Asupan farmakologi (wanita menggunakan kontrasepsi hormonal atau perawatan mencegah hamil yang menyebabkan berat badan naik)
  • Kehamilan dan menyusui (ini potensi untuk menambah berat badan)
Jika tidak direm, wanita bisa menumpuk lemak di tubuhnya. Tetapi kita harus ingat bahwa setiap individu di dalam pernikahan memiliki faktor pemicu yang mempengaruhi siapa yang akan kegemukan dan siapa yang akan menurunkan berat badan. Sayangnya banyak dari faktor-faktor ini condong ke arah perempuan.(MEL)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya