Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus memercepat penambahan cakupan vaksinasi guna menaikkan perlindungan tubuh dan menurunkan tingkat kesakitan terhadap COVID-19. Target 2 juta suntikan vaksin per hari yang diinginkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan dikejar terus.
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia dan Duta Perubahan Perilaku, Reisa Broto Asmoro, mengatakan, Indonesia pada Selasa, 27 Juli 2021, kedatangan lagi vaksin Sinovac sebanyak 21 juta dosis dalam bentuk bahan baku (bulk). Kedatangan tahap ke-30 membuat stok vaksin Corona RI bertambah menjadi lebih dari 173 juta dosis dalam bentuk bulk dan bahan jadi.
Baca Juga
Jelang Laga Versus Jepang di GBK, Bintang Timnas Indonesia Thom Haye: Atmosfer Bermain di Kandang Itu Gila
Berapa Poin yang Diamankan Timnas Indonesia Jika Berhasil Tundukkan Jepang? Intip Prediksinya
Putri Zulhas dan Zumi Zola Dikabarkan Akan Menikah Desember 2024, Kedapatan Cium Tangan Saat Bertemu
Dari 144,7 juta dosis total vaksin bulk yang telah diterima Indonesia, setelah diolah Bio Farma akan menjadi sekitar 117 juta dosis vaksin bentuk jadi.
Advertisement
Oleh sebab itu, dokter Reisa meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan kehabisan stok vaksin. Sebab, pemerintah telah mengamankan 440 juta dosis vaksin COVID-19 hingga akhir 2021. Hingga Selasa, 27 Juli 2021 pukul 18.00 WIB, dari 208,2 juta sasaran, sebanyak 64,4 juta dosis vaksin telah diberikan kepada sekitar 45,5 juta penerima vaksin dosis pertama atau 21,9 persen dari sasaran.
Dan, sekitar 18,9 juta di antaranya sudah mendapatkan vaksin dosis kedua.
“Jalan menuju herd immunity atau kekebalan kelompok masih panjang. Bapak Ibulah yang bisa memperpendek jalan tersebut. Vaksinasi diri Anda segera, ajak keluarga, tetangga, dan kolega. Ayo segera vaksin COVID-19 untuk lindungi diri dan keluarga kita,” kata dr Reisa saat menyampaikan perkembangan pelaksanaan PPKM pada Rabu, 28 Juli 2021.
Simak Video Berikut Ini
Tidak Hanya Vaksin, Stok Obat Juga Aman
Dr Reisa juga memastikan bahwa pemerintah menambah stok obat, suplai oksigen, jumlah tenaga kesehatan, dan ketersediaan tempat tidur bagi pasien COVID-19 untuk hadapi kemungkinan potensi lonjakan kasus.
Menurutnya, tingkat keterisian dalam beberapa hari ini sudah mulai turun. Per pekan lalu sekitar 92 ribu tempat tidur di rumah sakit sudah terisi pasien COVID-19 dan per minggu ini sudah turun ke 82 ribu.
“Artinya, ada penurunan pasien bergejala sedang-berat yang harus dirawat,” ujarnya.
Advertisement
Pesan untuk Pasien COVID-19 yang Isolasi Mandiri
Dia, menambahkan, bagi pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan yang sedang isolasi mandiri, harus memantau kesehatan dengan memerhatikan saturasi oksigen.
“Jika saturasi di bawah 95 persen, segera minta dirujuk ke rumah sakit atau isolasi terpusat untuk mendapat penanganan lebih lanjut,” katanya.
Tidak lupa dr Reisa mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman dengan orang lain, mencuci tangan sesering mungkin, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas yang tidak mendesak.
“Dan siap divaksin, karena vaksinnya sudah siap,” katanya.
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19
Advertisement