Dokter Virtual, Layanan Telemedicine untuk Temani Pasien COVID-19 Selama Isolasi Mandiri

Pasien COVID-19 yang jalani isolasi mandiri bisa memanfaatkan dokter virtual di layanan telemedis

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 05 Agu 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi telemedis
Ilustrasi telemedis. Kredit: Pexels via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 yang masih berjalan membuat sebagian orang terutama yang tengah menjalankan isolasi mandiri membutuhkan pendampingan medis.

Pendampingan secara langsung menjadi hal yang kurang memungkinkan untuk dilakukan pasien isolasi mandiri. Mengingat, risiko penularan COVID-19 di luar rumah sangat tinggi.  Maka dari itu, sarana layanan kesehatan daring atau Telemedicine menjadi alternatif tersendiri di era COVID-19.

Salah satu gerakan yang kini berjalan adalah Dokter Virtual yang diinisiasi oleh Indonesia Resilience (IRES).

Menurut Direktur IRES, Hari Akbar Apriawan, Dokter Virtual merupakan gerakan kolaborasi antar-elemen relawan dokter, relawan paramedis, konsultan psikologis dan masyarakat umum untuk pendampingan kesehatan secara daring.

Gerakan ini bersifat konsultatif untuk pasien yang terinfeksi COVID-19. Layanan konsultasi yang disediakan pun gratis.

“Gerakan ini bertujuan untuk bagi tugas dengan pihak rumah sakit. Pihak rumah sakit bisa fokus menangani pasien gejala sedang hingga berat dan pasien gejala ringan atau tanpa gejala bisa isolasi mandiri dengan ditemani Dokter Virtual,” ujar Hari dalam konferensi pers IRES, Selasa (3/8/2021).

Simak Video Berikut Ini:

Sudah Melayani 497 Pasien

Salah satu dokter relawan yang tergabung sebagai inisiator dalam Dokter Virtual, Siti Noviyanti, menambahkan bahwa sejauh ini gerakan tersebut sudah menangani 497 pasien.

Angka tersebut terhitung sejak 5 Juli hingga 3 Agustus 2021. Pelayanan ini melibatkan 31 relawan dokter, 11 relawan konselor, dan 64 tenaga medis.

“Mereka semua disebut relawan karena bertugas secara suka rela demi kemanusiaan,” kata Siti dalam acara yang sama.   

Layanan ini difokuskan untuk pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan karena pasien gejala sedang hingga berat perlu penanganan rumah sakit, tambahnya.

Pasien tanpa gejala dan gejala ringan tak jarang merasa kebingungan apakah harus ke rumah sakit atau tidak. Untuk menepis kebingungan tersebut, mereka dapat memutuskan konsultasi terlebih dahulu ke Dokter Virtual.

“Kita lakukan skrining, kalau gejalanya sedang, kita rekomendasikan untuk ke rumah sakit.”

Layanan ini dapat diakses melalui http://bit.ly/doktervirtual.

Meyakinkan Kondisi Diri

Selama pelaksanaan pelayanan Dokter Virtual, pihak IRES menemukan bahwa orang yang ingin konsultasi ternyata bukan hanya pasien COVID-19.

Namun, orang-orang yang tidak terinfeksi pun ikut mendaftarkan diri untuk meyakinkan bahwa kondisinya baik-baik saja dan tidak terkena virus.

“Ada beberapa pasien yang belum yakin apakah dia positif atau tidak. Mereka ingin konsultasi saja.”

Siti berharap, ke depannya layanan Dokter Virtual dapat berkembang sehingga dapat melayani lebih banyak pasien COVID-19.

 

Infografis Alur Telemedicine dan Obat Gratis untuk Pasien Isoman COVID-19

Infografis Alur Telemedicine dan Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Alur Telemedicine dan Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya