Percepat Distribusi Vaksin COVID-19, Pemerintah Perlu Terobosan Baru

Beberapa wilayah mengeluhkan kekurangan vaksin COVID-19, pengamat merasa pemerintah perlu terobosan baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2021, 10:00 WIB
Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Kabupaten Bekasi
Petugas menunjukan vaksin COVID-19 Sinovac sebelum dimasukkan ke dalam lemari pendingin saat tiba di Gudang UPTD Farmasi Kabupaten Bekasi, Tambun, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Sebanyak 12.000 dosis vaksin COVID-19 dari Biofarma Bandung tiba di Kabupaten Bekasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang mengeluhkan sulit mendapakan vaksin COVID-19 dosis kedua. Ada juga yang belum bisa mengakses vaksin COVID-19 dosis pertama. Terkait permasalahan ini, pengamat kebijakan publik Trubus Ardiansyah menyarankan pemerintah perlu terobosan baru dalam distribusi vaksin COVID-19.

"Perlu terobosan baru, misalnya melibatkan swasta dan daerah-daerah yang pemimpinnya proaktif untuk membantu proses distribusi," kata Trubus soal hambatan dalam distribusi vaksin COVID-19.

Jika melibatkan swasta perlu dipertegas dan diperketat kanalisasi distribusinya, mana tanggung jawab swasta dan mana tanggung jawab pemerintah daerah agar tidak terjadi tumpang tindih.

"Vaksin kan sebenarnya termasuk 'public goods'. Jadi, perlu diperketat, jika ingin dilibatkan dan ada insentif yang jelas bagi mereka," kata akademisi dari Universitas Trisakti ini mengutip Antara.

Sebelumnya, sejumlah kepala daerah yang berada di zona merah menyatakan kekurangan stok vaksin COVID-19. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dua diantara kepala daerah yang menyampaikan kurang lancarnya pasokan vaksin COVID-19.

Simak Juga Video Berikut

Keluhan Para Gubernur

Ridwan Kamil mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memiliki kewenangan lebih besar dalam mengatur distribusi vaksin ke kabupaten/kota agar lebih tepat sasaran dan pas.

“Daftar alokasi dari Kemenkes masih belum 100 persen akurat. Kami mengusulkan agar alokasi vaksin diserahkan kepada provinsi,” ujar Ridwan Kamil saat jumpa pers virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Kamis kemarin.

Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengirimkan vaksin COVID-19 ke Jawa Timur karena di daerah itu mulai mengalami kekurangan stok vaksin untuk penyuntikan dosis kedua.

Distribusi vaksin COVID-19 dari pusat ke daerah yang kurang lancar menyebabkan antrean untuk vaksinasi dosis kedua terjadi di beberapa tempat. Sejumlah daerah juga terpaksa menunda pelaksanaan vaksinasi dosis kedua.

Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman.

Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya