Liputan6.com, Jakarta - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di wilayah Level 1-3 yang diizinkan boleh dilakukan, salah satu hal yang perlu diperhatikan yakni siswa harus segera melakukan vaksinasi COVID-19. Terutama siswa yang berusia 12 tahun atau lebih.
"Sementara itu, siswa dengan usia kurang 12 tahun disarankan untuk melengkapi vaksinasi BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), seperti imunisasi Campak Rubella dan DT (Difteri Tetanus) untuk siswa kelas 1," terang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Soedjatmiko melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Kamis (12/8/2021) malam.
Advertisement
Baca Juga
"Lalu imunisasi Td Tetanus, difteri) untuk siswa kelas 2 dan kelas 5," sambung Miko, sapaan akrabnya.
Selain itu, di beberapa provinsi, siswa perempuan kelas 5 dan 6 juga perlu mendapatkan vaksinasi HPV (Human Papillomavirus/pencegah kanker leher rahim).
"Kesiapan guru dan petugas sekolah lainnya dengan sudah vaksin COVID-19 dua kali atau penuh. Tak lupa, menggunakan masker, dan harus bisa mengawasi murid dalam menerapkan protokol kesehatan," lanjut Miko.
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Pastikan Jarak Antar Kursi dan Buka Jendela
Penerapan PTM harus memerhatikan penularan dan tingkat kematian akibat COVID-19 di wilayah tersebut dan sekitarnya rendah. Ada juga pertimbangan melibatkan Satgas COVID-19 dan Dinas Kesehatan setempat.
Orangtua dan siswa pun harus mempersiapkan beberapa hal penting lain, yaitu membiasakan anak menerapkan 5 M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi ngobrol.
"Hal ini dilakukan saat di sekolah maupun di kendaraan umum menuju ke sekolah atau saat pulang ke rumah," tambah Soedjatmiko.
Ia juga meminta kesiapan ruang kelas juga diperhatikan dengan memasikan jarak antar kursi dan melakukan desinfektan rutin, sebelum dan sesudah jam pelajaran.
"AC di ruang kelas dimatikan dan menggunakan kipas angin juga membuka jendela dengan lebar. Baik guru maupun siswa harus menyediakan cadangan masker," lanjut Miko.
Advertisement