Upaya Kemendikbud Ristek dan KKP dalam Mempersiapkan Generasi Terbaik di Bidang Akuakultur

Kolaborasi ini menghasilkan bibit terbaik di bidang akuakultur

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 27 Agu 2021, 15:58 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2021, 15:58 WIB
KKP Dorong Ekspor Hasil Tangkap Ikan Nelayan Tradisional
Nelayan menurunkan ikan hasil tangkapan laut di Muara Baru, Jakarta, Kamis (29/3). Untuk mendorong ekspor komoditas perikanan KKP akan memberikan bantuan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek RI) berupaya meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi melalui program Synergized Aquaculture Innovative Learning (SAIL) dan Kampus Merdeka.

Program ini diusung dengan kolaborasi bersama PT Suri Tani Pemuka (STP) anak usaha JAPFA. Kolaborasi ini dilakukan dengan memfasilitasi para mahasiswa/i untuk praktik kerja lapangan. Para mahasiswa dapat belajar langsung bersama para ahli yang ada di perusahaan sebagai mentor.

Kampus Merdeka sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh Kemendikbud Ristek RI. Sebuah program kesiapan karier yang komprehensif guna mempersiapkan generasi terbaik Indonesia.

Dalam program ini, mahasiswa dapat mempelajari kompetensi yang spesifik, praktis, dan dibutuhkan di masa depan. STP berperan sebagai salah satu mitra pemerintah dengan menawarkan SAIL yang merupakan sebuah program studi independen bersertifikat untuk meningkatkan keterampilan dan ketangkasan calon Shrimp Farm Technician.

Program Terobosan KKP RI

Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Dr. TB. Haeru Rahayu, A.Pi, M.Sc.
Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Dr. TB. Haeru Rahayu, A.Pi, M.Sc. Foto: Jafpa.

Dalam keterangan yang sama, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Dr. TB. Haeru Rahayu, A.Pi, M.Sc., menyampaikan, KKP RI memiliki program terobosan.

Program terobosan ini terkait pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan.

“Kami menjadikan budidaya udang sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. Program budidaya udang ini dapat sukses jika didukung oleh sumber daya manusia yang memadai dan kompeten,” kata Haeru mengutip keterangan pers, Jumat (27/8/2021).

Pengembangan Bisnis Akuakultur

Direktur Utama STP Ardi Budiono menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kesempatan yang diberikan untuk bersinergi antara dunia industri dan akademis.

Ia mengakui, perusahaan kian hari kian sulit menemukan lulusan yang siap beradaptasi dan berkompetisi sejalan dengan pengembangan bisnis akuakultur.

“Kami berharap, ke depannya dapat bergerak bersama generasi muda untuk memajukan dunia akuakultur Indonesia.”

Ia menambahkan, Program SAIL Shrimp Farm Technician STP akan dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai pada September 2021 hingga Januari 2022 mendatang. 

Terdapat 68 peserta magang terpilih dari total 766 pelamar yang nantinya akan didampingi secara intensif oleh 44 mentor profesional. Baik pada saat kelas training, maupun praktek kerja lapangan langsung.

Pada program ini, peserta akan dikenalkan dengan industri tambak udang/ budidaya udang vannamei yang merupakan komoditas unggulan dari sektor kelautan dan perikanan. Kemudian mereka akan diminta untuk memberikan ide-ide inovatif untuk meningkatkan capaian produktivitas budidaya udang vannamei tersebut.

“Dengan adanya kolaborasi yang terjalin ini, diharapkan dapat membekali dan memperluas wawasan mahasiswa serta memperkaya keahlian mereka di bidang budidaya perairan,” pungkas Ardi Budiono.

Infografis Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo

Infografis Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya