Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof Dr dr Mahar Mardjono, Jakarta, Dr Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC mengatakan bahwa tidak ada kaitan antara vaksin COVID-19 dengan perdarahan otak yang dialami Tukul Arwana.
Penjelasan ini menjawab kericuhan di media sosial pada Kamis, 23 September 2021, yang menyebut Tukul Arwana mengalami perdarahan otak atau stroke perdarahan gara-gara vaksin COVID-19.
“Tidak ada hubungan antara stroke perdarahan dengan vaksin COVID-19 apapun merek vaksinnya,” kata Mursyid dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 24 September 2021.
Advertisement
Baca Juga
Mursyid, menambahkan, bahkan secara ilmiah tidak ada kaitan antara efek vaksin COVID-19 dengan stroke perdarahan, penyakit yang membuat Tukul Arwana harus dilarikan ke rumah sakit.
“Secara ilmiah tidak ada hubungan antara stroke perdarahan dengan vaksin COVID-19,” katanya.
Tentang Perdarahan Otak seperti Tukul Arwana
Perdarahan otak sendiri kebanyakan terjadi pada orang dengan hipertensi. Kondisi ini terjadi akibat pembuluh darah tidak kuat menahan tekanan darah yang tinggi sehingga pecah dan mengganggu bagian otak.
Sebagian kasus membutuhkan tindakan operasi untuk mengambil bekuan darah dan mengurangi tekanan otak di sekitar perdarahan.
Dia juga menyarankan untuk mencegah perdarahan otak maka perlu kontrol kondisi hipertensi, diabetes, dan faktor risiko lain secara rutin. Gaya hidup sehat juga berpengaruh, seperti istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga rutin.
Advertisement