48 Persen Penduduk Dunia Sudah Vaksinasi COVID-19, Apa yang Bisa Dipelajari?

Sebanyak 6 miliar dosis vaksin lebih yang disuntikkan di seluruh dunia bagi yang vaksinasi COVID-19

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 23 Okt 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2021, 13:00 WIB
Vaksinasi COVID-19 Secara Dari Rumah ke Rumah di Bogor
Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga saat vaksinasi Covid-19 secara door to door di kawasan Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/7/2021). BIN menggelar vaksinasi Covid-19 secara door to door kepada warga di 14 provinsi dan menyasar 19.000 warga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengatakan bahwa 48 persen penduduk dunia sudah vaksinasi COVID-19 minimal satu kali. Artinya, sudah 6 miliar dosis vaksin lebih yang disuntikkan di seluruh dunia.

“Apa yang kita pelajari? Pertama, ternyata semua merk vaksin COVID-19 itu masih efektif terutama dalam mencegah penyakit COVID-19 yang berat,” ujar Dirga dalam seminar daring FMB9ID_IKP belum lama ini.

Menurut Dirga, mencegah COVID-19 gejala berat sama dengan mencegah kematian, mencegah masuk ICU, dan mencegah pemakaian ventilator.

“Kita menyadari, ternyata vaksin-vaksin yang ada sekarang ini sudah kurang efektif untuk mencegah penularan. Artinya, orang yang divaksinasi itu memang masih bisa mengalami COVID-19, tapi karena sudah divaksinasi dan sudah punya antibodi  maka COVID-nya bukan COVID yang berat,” katanya.

Dibarengi Protokol Kesehatan

Untuk itu, Dirga mengingatkan masyarakat bahwa walau sudah divaksinasi dua kali tapi potensi tertular masih ada jika tidak dibarengi penerapan protokol kesehatan.

“Jadi jangan karena sudah vaksin dua kali jadi merasa bebas nongkrong di mana-mana dan bebas ke sana ke mari. Makanya, vaksinasi dua kali dibarengi protokol kesehatan yang disiplin untuk perlindungan optimal," katanya.

Sadari Pentingnya Vaksinasi

Dirga juga berharap agar setiap warga menyadari pentingnya vaksinasi yakni utamanya untuk keselamatan diri sendiri.

“Kalaupun nantinya akan ada bonus bisa masuk mal, bisa bepergian, ini merupakan insentif yang dibuat pemerintah, tidak hanya di Indonesia, di mana-mana juga seperti ini," katanya.

“Jadi kita harus melihat vaksinasi itu penting untuk diri sendiri, bukan karena terpaksa. Ingin masuk mal tapi enggak bisa kalau enggak vaksinasi terus akhirnya vaksinasi hanya karena ingin masuk mal, ya sebaiknya tidak seperti itu, yang pertama adalah urusan kesehatan," Dirga menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan harapannya agar di 2022 mendatang vaksinasi yang dilakukan dapat menggunakan vaksin dalam negeri.

“Kita berharap nanti vaksinasi di 2022 untuk dosis ketiga sudah mulai menggunakan vaksin merah putih,” katanya. 

 

Infografis 3 Tips Atasi Fobia Jarum Suntik Sebelum Vaksinasi COVID-19

Infografis 3 Tips Atasi Fobia Jarum Suntik Sebelum Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 3 Tips Atasi Fobia Jarum Suntik Sebelum Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya