IDI: Kasus COVID-19 Melandai tapi Pandemi Belum Usai

Meski kasus COVID-19 tengah rendah bukan berarti abai pada protokol kesehatan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Nov 2021, 21:43 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2021, 17:05 WIB
PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang
Pedagang kaki lima melintasi mural bertemakan Imbauan Protokol Kesehatan Covid-19 di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Minggu (25/10/2020). Gubernur DKI Anies Baswedan kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi hingga 8 November 2020. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi mengatakan bahwa saat ini pandemi di Indonesia tengah berada dalam fase relaksasi. Meski terkesan tengah melandai, katanya, masyarakat harus tetap sadar bahwa pandemi belum selesai.

Pengendalian pandemi tetap dapat dilakukan dalam fase relaksasi. Di antaranya, tetap disiplin protokol kesehatan untuk mencegah penularan, percepatan vaksinasi, serta membiasakan diri beradaptasi dengan perilaku baru yang harus diadopsi guna perlindungan kesehatan di masa pandemi.

“Yang penting dipahami masyarakat adalah kesadaran dan deteksi diri,” ujar Adib.

"Kesadaran dan deteksi diri adalah bagian dari upaya kesehatan sosial, yang berdampingan sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan mental," lanjut Adib dalam dialog bersama Forum Merdeka Barat 9 pada Selasa, 2 November 2021.

Adib mengingatkan bahwa bila kita ingin menjaga keluarga dari paparan COVID-19 maka yang perlu dilindungi adalah diri sendiri. Ketika semua anggota keluarga menerapkan kesadaran melindungi diri dari virus ini tinggi, maka keluarga akan terlindungi. Jika semua keluarga sudah sadar maka bakal terwujud masyarakat yang terlindungi dari COVID-19.

Bila kesadaran sudah muncul, katanya, maka fungsi pengawasan internal sudah tumbuh dalam tiap individu. Di sinilah terjadi perubahan perilaku masyarakat untuk beradaptasi terhadap COVID-19.

“Adaptasi kebiasaan baru termasuk dengan menghindari hal-hal yang memungkinkan kita terpapar,” tambah Adib.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Kunci Penanganan Pandemi di Tangan Rakyat

Mengenai mencegah lonjakan kasus Natal dan Tahun Baru 2022, menurut Adib ada beberapa hal dapat dilakukan. Yakni meningkatkan 3M menjadi 5M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Menjauhi kerumunan,Membatasi mobilitas).

Selain itu, perlu juga memperhatikan ventilasi-durasi-jarak saat beraktivitas untuk mengurangi risiko terpapar, 3T (tracing, testing, treatment), serta vaksinasi.

Adib menyatakan bahwa kunci penanganan pandemi ada di tangan rakyat. Seluruh upayapengendalian pandemi tidak akan berhasil tanpa partisipasi masyarakat. Masyarakat harus menjadi garda terdepan, dapat menjalankan fungsi skrining komunitas dan triase komunitas.

“Masyarakat jangan lengah, tetap jaga protokol kesehatan. Jaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Sampaikan ke semua pihak, pandemi belum selesai. Bila ada gejala COVID-19, segera lapor,” ujarnya.

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19.

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya