Liputan6.com, Jakarta Cucu pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jan Ethes Srinarendra berhasil meraih prestasi dalam kejuaraan taekwondo yang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah.
Keberhasilan Ethes mengundang berbagai pertanyaan terkait manfaat olahraga bela diri taekwondo untuk anak-anak.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Pelatih Utama Reborn Ultimate Taekwondo Club Bandung, Muhammad Assaman mengatakan bahwa taekwondo memiliki banyak manfaat bahkan bagi anak usia 5 seperti Jan Ethes.
Advertisement
Baca Juga
Enam manfaat yang bisa didapat anak yang menekuni bela diri taekwondo yakni:
-Taekwondo bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri anak.
-Membantu anak untuk belajar mandiri dan bersosialisasi dengan yang lain.
-Meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas anak.
-Meningkatkan kekuatan otot anak.
-Meningkatkan stabilitas dan koordinasi gerak anak.
-Membantu anak untuk berani mengeksplorasi kemampuan dirinya dan membantu menangani stres.
Taekwondo Cocok untuk Anak
Lebih lanjut, Assaman mengatakan bahwa taekwondo memang cocok untuk anak-anak. Pasalnya, kurikulum pelatihan taekwondo menyesuaikan tumbuh kembang anak.
“Olahraga bela diri ini sangat cocok karena kurikulum latihannya sangat menyesuaikan dengan tumbuh kembang anak,” kata Assaman kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Senin (15/11/2021).
Seperti olahraga lainnya, taekwondo juga memiliki risiko tersendiri terlebih untuk anak-anak. Namun, berbagai risiko dapat diminimalisasi oleh pelatih.
“Saya rasa semua olahraga ada risikonya terutama buat anak, sebagai pelatih tugas kita untuk meminimalisasi resiko yang terjadi.”
Advertisement
Risiko dan Pencegahannya
Assaman juga menjelaskan risiko yang mungkin terjadi dan cara meminimalisasi atau mencegahnya sebagai berikut:
-Cedera dapat diminimalisasi salah satunya dengan menyediakan sarana berlatih yang ideal. Tempat berlatih diusahakan harus memakai matras. Dalam latihan kontak fisik seperti sparring harus memakai alat pelindung yang lengkap.
-Taekwondo juga dapat menghambat tumbuh kembang jika dilakukan dengan keliru. Maka dari itu, pelatih tidak boleh memaksakan materi yang bebannya belum bisa ditanggung oleh anak.
-Turunnya kepercayaan diri, banyak anak yang bisa mengalami stres dikarenakan banyak pelatih yang sudah menuntut anak untuk menjadi juara. Solusinya pelatih jangan sampai memberikan beban target yang penting anak menikmati proses dan mau belajar untuk tampil dan apapun hasilnya perlu apresiasi dengan baik, pungkasnya.
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah COVID-19
Advertisement