Belum Ada Temuan Omicron dari Pelaku Perjalanan yang Masuk Batam

Belum ada laporan temuan varian Omicron di pintu masuk Batam.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 30 Des 2021, 14:05 WIB
Diterbitkan 30 Des 2021, 14:05 WIB
Bayi 29 Hari Meninggal Terpapar COVID-19, Ini 7 Etika Jenguk Bayi di Era Pandemi
Omicron (FOTO: Unsplash.com/Engin Akyurt).

Liputan6.com, Batam Pelaku perjalanan internasional yang masuk melalui Batam lewat hasil Whole Genome Sequencing (WGS) belum menemukan satupun varian Omicron.

Adapaun rata-rata kedatangan harian pelaku perjalanan yang masuk Batam saat ini, mencapai 250 orang. Mereka lebih banyak para pekerja yang berasal dari Singapura dan Johor, Malaysia.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan, prioritas mitigasi transmisi penularan COVID-19, termasuk Omicron di jalur laut Batam, yakni memperketat penjagaan perbatasan.

Apalagi banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang ternyata positif COVID-19.

“Selain itu, penambahan tempat tidur karantina juga menjadi prioritas Pemerintah demi mengantisipasi peningkatan kedatangan di periode Natal dan Tahun Baru,” terang Wiku melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 30 Desember 2021.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pelaku Perjalanan Internasional Banyak Positif COVID-19

PPKM Level 3 Bakal Diterapkan Saat Libur Nataru
Penumpang tengah berjalan di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Selasa (23/11/2021). Sosialisi bertujuan agar masyarakat dapat mulai mempersiapkan diri mengisi perayaan Nataru secara tertib, sehingga tidak menimbulkan klaster Covid-19 yang baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selama periode Desember 2021, Wiku Adisasmito mengatakan, ditemukan 353 orang positif COVID-19 dari pelaku perjalanan internasional yang masuk di pintu perbatasan negara.

“Angka ini naik dua kali lipat lebih dari 168 kasus pada November 2021. Sebagian besar positif saat tes PCR kedua," katanya.

"Ini menunjukkan karantina 10 hari efektif untuk melakukan penyaringan, sehingga penularan yang lebih luas bisa dicegah."

Untuk jumlah kasus Omicron di Indonesia, Kementerian Kesehatan per Rabu, 29 Desember 2021 mencatat, ada penambahan 21 orang. Hingga saat ini, jumlah kasus positif Omicron ada 68 orang.

Dalam keterangan resmi Kemenkes, Rabu (29/12/2021), Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, 21 kasus baru varian Omicron merupakan pelaku perjalanan luar negeri yang terdiri dari 16 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 5 Warga Negara Asing (WNA).

Negara kedatangan paling banyak adalah Arab Saudi dan Turki. Kasus Omicron di Indonesia kebanyakan dari pelaku perjalanan luar negeri.


Infografis Antisipasi Pasca-Temuan Kasus Pertama Varian Omicron

Infografis Antisipasi Pasca-Temuan Kasus Pertama Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Antisipasi Pasca-Temuan Kasus Pertama Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya