Anak Sedang Malas Belajar? Psikolog Ungkap Cara Dorong Kembali Semangat

Pendekatan yang digunakan terhadap setiap anak tidak bisa disamakan tergantung pada karakteristik mereka.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2022, 09:00 WIB
Pengertian Gaya
Ilustrasi Kala Anak Malas Belajar Credit: pexels.com/Julia

Liputan6.com, Jakarta - Ada kalanya beberapa anak mengalami fase malas belajar. Sebagai orangtua tentu ingin terbaik baginya. Maka memotivasi si Kecil kembali giat belajar adalah hal baik. 

"Orangtua dapat membantu anak menjadi termotivasi dengan mendampingi anak untuk mengetahui gaya belajar yang efektif untuk mereka," jelas psikolog anak, remaja & keluarga Jovita Maria Ferliana dihubungi Health-Liputan6.com ditulis Sabtu (8/1/2022).

Orangtua bisa memulai dengan mengetahui apa penyebab menurunnya motivasi belajar pada anak. Tapi, usahakan Anda sebagai orangtua tidak memaksa mereka. Memaksa dan memotivasi memiliki perbedaan besar dan berdampak pada kesehatan mental anak.

Selain itu, pendekatan yang digunakan untuk mendorong anak semangat belajar harus disesuaikan usia. Supaya tidak bingung, simak beberapa tips berikut yang bisa dilakukan para orang tua di rumah agar motivasi belajar pada anak SD hingga SMA.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cara Mengatasi Motivasi Belajar Turun pada Anak SD

Hal pertama yang perlu dilakukan orang tua dalam mengatasi turunnya motivasi pada anak adalah dengan membagi waktu kegiatan anak menjadi lima hal dalam sehari.

"Pembagian tersebut terdiri dari waktu untuk edukasi, rekreasi, istirahat seperti tidur malam selama 8 jam, interaksi bersama anggota keluarga dan teman, dan terakhir waktu untuk olahraga," jelas Jovita.

Ini penting mengingat anak SD masih berada dalam usia yang dimana tingkat aktivitas dan geraknya tinggi. Juga, pembagian ini berguna untuk menghindari rasa bosan saat belajar karena variasi kegiatan tersebut.


Cara Mengatasi Motivasi Belajar Turun pada Anak SMP dan SMA

Sedangkan untuk anak SMP hingga SMA, pendekatannya kurang lebih juga sama. Hanya saja pembagian waktu tersebut dapat lebih fleksibel dibanding anak SD tanpa perlu diatur orang tua.

"Jadi jika anak SD masih perlu pengarahan dari orang tua, anak SMP dan SMA sudah lebih bisa bertanggung jawab dengan waktu mereka sendiri. Orang tua hanya perlu mengingatkan anak untuk membagi waktu mereka dalam lima hal dan mereka yang akan mengatur waktunya sendiri," kata Jovita.

Pendekatan pada anak SMP dan SMA terletak pada dibangunnya kesempatan, kepercayaan, dan kebebasan dari orang tua, sehingga mereka dapat merasa kalau pendapat dan pemikiran mereka dihargai.

Selain pendekatan di atas, penting juga bagi orang tua untuk tahu bagaimana karakteristik yang dimiliki anak. Apakah mereka introvert atau ekstrovert agar pendekatan yang dilakukan menjadi lebih maksimal.

 

Reporter: Lianna Leticia


Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah

Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya