Waspadai MIS-C pada Anak Penyintas COVID-19, Memiliki Efek Buruk pada Organ Tubuh

Masih tidak banyak diketahui, waspadai MIS-C pada Anak penyintas COVID-19

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi anak terkena pandemi COVID-19
Ilustrasi anak terkena pandemi COVID-19. Photo by Taylor Brandon on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Meski gejalanya relatif lebih ringan, COVID-19 pada anak bukan berarti tidak berbahaya. Pasalnya, pada kondisi tertentu, anak yang terinfeksi virus COVID -19 juga dapat mengalami long-haul COVID-19 atau MIS-C.

"Multisystem inflammatory syndrom in children (MIS-C) merupakan kondisi medis ketika bagian organ-organ tubuh pada anak mengalami peradangan, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ pencernaan, akibat infeksi virus COVID-19," jelas Satgas COVID-19 IDAI Dr Yogi Prawira SpA(K), pada Live Instagram @idai_ig, Kamis (3/2/2022).

Dan kerusakan organ ini biasanya muncul dua minggu pasca terinfeksi COVID-19, sebagaimana dijelaskan oleh Havissah Dyah Alaini, orang tua anak penyintas COVID-19.

"Padahal anak saya awalnya terlihat sehat-sehat saja, hanya batuk ringan. Namun lama kelamaan kondisinya mulai memburuk hingga harus dibawa ke IGD," ucap Havissah.

Tak hanya itu, anak yang menderita COVID-19 juga berisiko menularkan virus pada orang-orang di lingkungan sekitarnya, tak terkecuali anggota keluarga dan teman bermainnya.

Gejala MIS-C

Meski demikian, menurut CDC kebanyakan anak yang didiagnosis MIS-C kondisinya bisa menjadi lebih baik dengan menjalani perawatan medis

Adapun tanda dan gejala MIS-C, seperti: kontraksi jantung yang melemah, kulit menjadi kemerahan, sesak napas, biasanya otak sulit on, saluran pencernaan mengalami efek seperti diare dan muntah, produksi urine pada ginjal berkurang, dan mata tampak kemerahan.

“Keluhan umumnya demam tapi ingat kalau ada keluhan yang gawat, segera diperiksa," ujar dokter Yogi.

Keluhan gawat tersebut antara lain kesulitan bernapas, rasa nyeri atau tertekan pada dada, kebingungan, tidak bisa terjaga atau cenderung mengantuk terus menerus, muncul kebiruan atau pucat pada kulit, kuku, atau bibir, dan rasa nyeri perut yang berat.

 

Cara Mencegah MIS-C

Cara terbaik untuk mencegah MIS-C adalah dengan melakukan upaya pencegahan infeksi COVID-19, termasuk penerapan protokol kesehatan sesuai standar, jelas dokter Yogi. 

“Mencegah MIS-C ini sama dengan mencegah COVID-19. Caranya tetap vaksinasi anak-anak, cegah anak dan keluarga dari COVID-19."

Dan juga, pemantauan orang tua terhadap perkembangan anak yang terkena COVID-19 sangatlah penting. Karena kita tidak akan pernah tahu bagaimana sistem imun anak bekerja melawan virus di dalam tubuh mereka.

Selain itu, berdasarkan penelitian terbaru, vaksin COVID-19 terbukti dapat menekan gejala infeksi MIS-C pasca COVID-19.

"Jadi, pastikan anak-anak untuk segera melengkapi vaksinasi mereka."

Reporter: Lianna leticia

Infografis 5 Tips Pakai Masker Cegah Covid-19 untuk Anak

Infografis 5 Tips Pakai Masker Cegah Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Pakai Masker Cegah Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya