Dihantam Varian Omicron, Perlukah Konsumsi Khusus untuk Cegah COVID-19?

Inilah deretan vitamin yang dianjurkan untuk dikonsumsi selama pandemi COVID-19 terlebih di tengah Varian Omicron

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 06 Feb 2022, 14:23 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2022, 14:23 WIB
FOTO: Lokasi Tes COVID-19 Mulai Ramai Akibat Varian Omicron
Petugas melakukan tes usap PCR kepada warga di Laboratorium Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), Kamis (3/2/2022). Merebaknya varian Omicron memicu lonjakan kasus COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Meningkatkan daya tahan tubuh menjadi penting di situasi tak menentu kayak sekarang. Terlebih di tengah-tengah kasus COVID-19 yang merangkak naik setiap harinya karena hantaman Varian Omicron.

Di awal-awal pandemi COVID-19 yang terjadi pada pertengahan Maret 2020, mengonsumsi vitamin, berjemur di bawah sinar matahari, dan berolahraga tipis-tipis menjadi rutinitas banyak orang. Semata-mata agar dijauhkan dari paparan virus Corona.

Namun, berada pada kondisi yang sudah vaksinasi COVID-19 sebanyak dua kali, masih perlukan mengonsumsi vitamin dan melakukan hal-hal serupa guna terhindar dari COVID-19 Omicron?

Dijelaskan dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Prof Dr dr Iris Rengganis SpPD-KAI, terdapat banyak faktor yang saling melengkapi agar daya tahan tubuh tak mudah ambruk.

Dimulai dari tidur yang cukup selama enam sampai delapan jam, menyantap makanan bergizi, mendapatkan sejumlah vitamin dari buah-buahan dan sayur-sayuran, vaksinasi, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan adalah kuncinya.

"Vaksinasi itu sifatnya wajib, termasuk booster. Selain itu, tentunya makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan kelola stres," kata Iris.

"Kita juga bisa menambahnya dengan mengonsumsi vitamin, mineral, maupun imunomodulasi," Iris menambahkan.

Penjelasan tersebut disampaikan Iris dalam webinar Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Mencegah Penularan Covid belum lama ini.

Lantas, vitamin apa saja yang sebaiknya dikonsumsi?

"A, B, C, D, E, semuanya penting dan harus seimbang," kata Iris.

Prof Iris menjelaskan bahwa suplemen yang mengandung Echinace bekerja untuk memodulasi sistem imunitas, terutama terhadap deteksi virus. Seng bekerja untuk meningkatkan kerja sistem imun terhadap virus, black eldeberry dapat membantu meningkatkan respons inflamasi.

Kemudian, vitamin C bekerja sebagai antiosidan dan co-faktor penting dalam fungsi imunitas. Serta vitamin D yang bekerja sebagai hormon yang reseptornya banyak ditemukan dalam sistem imun dan berfungsi sebagai imunomodulator.

"Vitamin D sekarang lagi naik daun karena ternyata reseptornya dari seluruh bagian tubuh, termasuk sisi imun tubuh. Sehingga, vitamin D tidak hanya untuk tulang dan gigi," kata Iris yang menyarankan untuk mengonsumsi vitamin D sekitar 4.000 sampai 5.000 iu per hari.

"Sedangkan vitamin A, C, E, tinggi antioksidan. Vitamin B bagus untuk saraf. Vitamin dibutuhkan dalam dosis yang tidak terlalu besar," ujarnya.

Kalau semua itu diberikan secara sinergis, lanjut Iris, berpotensi mengoptimalkan kerja sistem imun dalam mendeteksi virus.

"Semuanya harus seimbang. Tidur, makan, gizi, kemudian berdoa jangan lupa," katanya.

"Di masa pandemi, kita tidak pernah tahu kondisi di luar itu seperti apa. Artinya, selain sudah divaksinasi dan menjaga prokes, tidak ada salahnya juga kita menguatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi imunomodulator," pungkas Iris.

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan
Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya