Liputan6.com, Jakarta Dokter umum di Puskesmas Kabare, Raja Ampat, Papua Barat, dr Nadia Amani mengungkapkan bahwa capaian vaksinasi di tempatnya bertugas masih begitu rendah.
Hal ini dikarenakan kebanyakan warga tidak menganggap bahwa vaksinasi COVID-19 penting untuk dilakukan. Beberapa juga beranggapan bahwa tanpa vaksin pun, mereka akan tetap aman dari virus tersebut.
Baca Juga
Nadia menuturkan bahwa di sana, capaian vaksinasi untuk dosis pertama baru mencapai 28,51 persen yang terdiri dari masyarakat umum sebanyak 36,6 persen, remaja 18,4 persen, lansia 17,1 persen, dan pelayan publik 11,2 persen.
Advertisement
"Anggapan mereka, mereka hidup di pulau, jauh dari paparan kota. Mereka tidak kemana-mana, jadi anggapan mereka tidak akan kena Corona. Jadi untuk apa divaksin begitu," ujar Nadia dalam webinar bertema Membangun Kesehatan Indonesia dari Tapal Batas ditulis Selasa, (15/3/2022).
Menurut Nadia, hal tersebut bisa dipahami mengingat pandemi COVID-19 maupun vaksinnya merupakan hal yang begitu baru bagi mereka.
Sehingga membutuhkan waktu untuk memberikan warga di sana pemahaman terkait pentingnya proteksi diri dengan melakukan vaksinasi.
"Terkadang hal tersebut tidak bisa instan, butuh waktu. Pelan-pelan memberikan pemahaman, pelan-pelan mengajarkan mereka," kata Nadia.
Â
Berikan doorprize
Menyikapi hal tersebut, Nadia pun melakukan berbagai cara. Dalam rangka memberikan sosialisasi, ia pun mengaku hingga menumpang acara warga yang sedang berlangsung.
"Jadi waktu itu ada warga mengadakan syukuran karena anaknya habis lulus. Di situ ada banyak warga yang datang. Mumpung banyak yang datang, kita datang saja numpang untuk berikan sosialisasi. Alhamdulillahnya hal tersebut efektif," ujarnya
Tak berhenti di situ, Nadia menyebutkan bahwa ia pun sempat memberikan doorprize bagi warganya yang mau melakukan vaksinasi COVID-19.
"Waktu itu dibantu oleh bapak wakil bupati memberikan bantuan berupa beras dan telur pada masyarakat yang mau divaksin. Ini sangat efektif sekali, langsung meningkatkan animo masyarakat," kata Nadia.
Di samping itu, Nadia juga masih berupaya untuk melakukan pendekatan interpersonal pada warga. Mulai dari mendatangi sekolah-sekolah bahkan rumah warga secara langsung.
Advertisement