5 Kebiasaan Makan ini Diam-diam Bikin Perut Buncit?

Berikut beberapa kebiasaan makan yang diam-diam membuat perut buncit karena timbunan lemak.

oleh Melly Febrida diperbarui 10 Apr 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi lemak perut
Ilustrasi lemak perut. (Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - m Lemak di perut itu benar-benar mengganggu, Anda jadi terlihat buncit. Apabila Anda termasuk yang mencoba mengusir lemak di area perut, kenali beberapa kebiasaan makanan yang berkontribusi bertambahnya leak di perut.

Dikutip Eat This, mengusir lemak perut menjadi tujuan yang mungkin dapat menyelamatkan Anda dari komplikasi kesehatan lebih lanjut.

Itu karena lemak perut, yang juga dikenal sebagai lemak visceral, merupakan jenis lemak yang dapat menyebabkan hal-hal seperti diabetes dan penyakit jantung jika terlalu banyak dibawa dalam jangka waktu yang lama.

Berikut beberapa kebiasaan makan yang diam-diam membuat perut buncit karena timbunan lemak.

1. Makan makanan olahan dengan porsi besar 

Makan makanan olahan bisa menjadi penyumbang lemak perut yang cepat, tetapi ahli gizi mengatakan ukuran porsi bisa membuat perbedaan.

"Makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak dapat berkontribusi pada kelebihan lemak perut," kata Lisa Young, PhD, RDN, penulis dari A Finally Full, Finally Slim.

Menurut penelitian terbaru, ukuran porsi makanan cepat saji dan makanan kemasan seperti cokelat dan soda masih sampai 5 kali lebih besar dari sebelumnya, yang juga dapat berkontribusi pada peningkatan lemak perut.

2. Menggunakan saus salad berlemak

Membuat sendiri salad segar bisa menjadi pilihan tepat. Tetapi ahli diet mengatakan bahwa saus salad tertentu dapat mengandung tambahan lemak, gula, dan kalori tanpa kita sadari.

"Banyak dari kita beralih ke salad untuk makanan yang lebih sehat, terutama ketika ingin menghilangkan lemak perut," kata Trista Best, MPH, RD, LD di Balance One Supplements. 

Namun, menggunakan saus salad tinggi lemak dapat menambah lemak perut Anda daripada menghilangkannya. Ini berlaku untuk salad buatan sendiri dan salad makanan cepat saji atau yang dibeli di toko. 

 

 

 

3. Makan selai kacang dalam jumlah banyak

Selai kacang dapat memberi Anda banyak manfaat kesehatan, tetapi tetap penting untuk memperhatikan ukuran porsi saat mencoba menghilangkan lemak perut.

"Selai kacang adalah makanan yang tentu kaya nutrisi, tetapi tidak semua varietas diciptakan dengan profil nutrisi yang sama," kata Best. 

Beberapa produsen memilih untuk menggunakan bahan tambahan seperti gula, madu, atau bahkan cokelat untuk meningkatkan rasa dan tekstur. Ini menyebabkan peningkatan kalori dan lemak dengan cepat dalam satu porsi selai kacang.

"Kedua, bahkan selai kacang alami harus dikonsumsi dalam jumlah sedang," lanjut Best. 

Seringkali kita akan melihat istilah 'alami' dan menganggap makanan itu bisa dimakan tanpa mempedulikan ukuran atau jumlah penyajiannya. Ketika berbicara tentang selai kacang, kedua karakteristik ini bisa menjadikannya makanan yang bisa menyebabkan perut buncit. penurunan berat badan dan bahkan berkontribusi pada penambahan berat badan di area ini.

 

4. Memilih yogurt berkualitas buruk

Yogurt dapat memberi Anda banyak manfaat kesehatan, tetapi tidak semua jenis yogurt dibuat sama.

"Yogurt yang dibuat dengan lemak tinggi atau gula tambahan dan pemanis lainnya dapat berkontribusi pada lemak perut Anda. Penting untuk melihat profil nutrisi yogurt Anda sebelum membeli dan memilih yang polos atau dibuat dengan pemanis alami. Anda juga ingin menemukan yang lebih tinggi proteinnya, karena ini akan membantu Anda kenyang lebih lama dan mencegah makan berlebihan."

5. Stres dan kurang tidur

Meskipun secara teknis ini bukan "kebiasaan makan", kualitas tidur yang buruk dan tetap dalam keadaan stres yang tinggi dapat memengaruhi pola makan dan pilihan makanan Anda sepanjang hari.

"Stres dapat meningkatkan lemak perut, sebagian, karena meningkatnya kadar hormon stres kortisol," kata Young. 

Menurutnya, kurang tidur juga dapat memengaruhi suasana hati Anda, yang dapat mendorong banyak orang untuk makan berlebihan pada makanan olahan tinggi gula dan lemak tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya