Jangan Anggap Sepele, Begini Penanganan Luka Bakar yang Tepat

Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi. Biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya pun tinggi.

oleh Iwan Tantomi diperbarui 26 Apr 2022, 10:12 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 10:11 WIB
Ilustrasi penanganan luka
Ilustrasi penanganan luka/Shutterstock. 

Liputan6.com, Jakarta Bicara luka bakar, tentu sebagian besar banyak yang mengetahuinya. Bahkan, tak sedikit pula yang pernah mengalaminya. Namun, membahas penanganan luka bakar yang tepat, boleh dibilang beberapa orang banyak yang belum memahaminya betul. Padahal, luka bakar ini tak boleh dianggap sepele, sehingga perlu ditangani secara tepat agar tak menimbulkan dampak yang lebih buruk.

Membahas hal ini, dokter Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dari RS EMC Cikarang, dr. Puri Ambar Lestari, Sp.BP-RE, menjelaskan lebih detail tentang pengertian, penilaian derajat luka bakar, pertolongan pertama pada pasien luka bakar, hingga permasalahan yang timbul pasca terjadinya luka bakar. Berikut penjelasan selengkapnya.

Memahami Pengertian Luka Bakar

Ilustrasi luka bakar
Ilustrasi luka bakar/Shutterstock. 

Sebelum membahas cara penanganannya, dr. Puri terlebih dulu menjelaskan pengertian luka bakar. Menurutnya, luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi. Biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya pun tinggi.   

Di Indonesia sendiri, luka bakar masih merupakan problem yang berat. Perawatan dan rehabilitasinya masih sukar dan memerlukan ketekunan, biaya mahal, tenaga terlatih dan terampil. Oleh karena itu, penanganan luka bakar lebih tepat dikelola oleh suatu tim trauma yang terdiri dari spesialis Bedah Plastik,  intensivis, Spesialis Penyakit Dalam atau Spesialis Anak, ahli gizi, rehabilitasi medik, psikiatri.

Akibat pertama luka bakar adalah rasa nyeri dan panas, diikuti dengan syok akibat kerusakan pembuluh darah. Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi  menjadi rusak dan meningkatkan permeabilitas. Sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak sehingga pada luka bakar luas dapat terjadi anemia. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan edema dan menimbulkan bula yang kaya akan elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan yang berlebihan, terbentuknya bula yang berisi cairan dan pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat tiga. 

Bila luas luka bakar kurang dari 20%, biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih bisa mengatasinya, tetapi bila lebih dari 20% akan terjadi syok hipovolemik dengan gejala yang khas, seperti gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil, dan cepat, tekanan darah menurun, dan produksi urine berkurang. Pembengkakan terjadi pelan-pelan, maksimal terjadi setelah delapan jam. 

Pada kebakaran dalam ruang tertutup atau bila luka terjadi di wajah, dapat terjadi kerusakan mukosa jalan napas karena gas, asap, atau uap panas yang terhisap. Edema laring yang ditimbulkannya dapat menyebabkan hambatan jalan napas dengan gejala sesak napas, takipnea, stridor, suara serak dan dahak bewarna gelap akibat jelaga. 

Dapat juga keracunan gas CO dan gas beracun lainnya. Karbon monoksida akan mengikat hemoglobin dengan kuat sehingga hemoglobin tak mampu lagi mengikat oksigen. Tanda keracunan ringan adalah lemas, bingung, pusing, mual dan muntah. Pada keracunan yang berat terjadi koma. Bisa lebih dari 60% hemoglobin terikat CO, penderita dapat meninggal. Setelah 12 – 24 jam, permeabilitas kapiler mulai membaik dan mobilisasi serta penyerapan kembali cairan edema ke pembuluh darah. Ini di tandai dengan meningkatnya diuresis.

Cara Menilai Derajat Luka Bakar

Setelah memahami betul pengertian luka bakar dan juga penyebabnya, dr. Puri kemudian menjelaskan cara menilai derajat luka bakar. Hal ini karena luka bakar dibedakan menjadi beberapa grade, dan hal ini tak kalah penting untuk diketahui. Apa saja?

Luka bakar grade I

  • Disebut juga luka bakar superficial
  • Mengenai lapisan luar epidermis, tetapi tidak sampai mengenai daerah dermis
  • Sering disebut sebagai epidermal burn
  • Kulit tampak kemerahan, sedikit oedem, dan terasa nyeri.Pada hari ke empat akan terjadi deskuamasi epitel (peeling)

Luka bakar grade II

a. Superficial partial thickness:

  • Kulit tampak kemerahan, edema dan rasa nyeri lebih berat daripada luka bakar grade I
  • Ditandai dengan bula yang muncul beberapa jam setelah terkena luka
  • Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis
  • Bila bula disingkirkan akan terlihat luka bewarna merah muda yang basah
  • Luka sangat sensitif dan akan menjadi lebih pucat bila terkena tekanan
  • Akan sembuh dengan sendirinya dalam 3 minggu (bila tidak terkena infeksi), tapi warna kulit tidak akan sama seperti sebelumnya.

b. Deep partial thickness

  • Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan dalam dari dermisdisertai juga dengan bula
  • Permukaan luka berbecak merah muda dan putih karena variasi dari vaskularisasi pembuluh darah (bagian yang putih punya hanya sedikit pembuluh darah dan yang merah muda mempunyai beberapa aliran darah
  • Luka akan sembuh dalam 3-9 minggu

c. Luka bakar grade III

  • Menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih dalam
  • Rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan pembuluh darah sudah hancur
  • Luka bakar meliputi seluruh ketebalan kulit, bahkan dapat  sampai mengenai otot dan tulang

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya