Kondisi Tukul Arwana Usai Alami Pendarahan Otak dan Rutin Fisioterapi Robot

Fisioterapi yang dijalani Tukul Arwana usai mengalami pendarahan otak menggunakan robot canggih.

oleh Aditya Eka PrawiraAde Nasihudin Al Ansori diperbarui 26 Apr 2022, 10:59 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 10:48 WIB
[Bintang] Tukul Arwana saat wafatnya Susiana
Ilustrasi Kondisi Terkini Komedian Tukul Arwana Usai Mengalami Pendarahan Otak yang Membuatnya Harus Dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Cawang, Jakarta Timur, untuk Dirawat Secara Intensif dan Juga Menjalani Operasi. Sesudah Operasi, Tukul Arwana pun Menjalani Fisioterapi di RSPAD Gatot Soebroto (Andy Masela/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Komedian Tukul Arwana pada September 2021 dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS-PON), Cawang, Jakarta Timur, akibat mengalami perdarahan otak, sehingga harus segera dioperasi.

Adapun penyebab perdarahan otak---kondisi yang terjadi pada Tukul Arwana---akibat pecahnya arteri di otak yang menyebabkan perdarahan lokal di jaringan sekitarnya.

Dikutip dari situs WebMD pada Selasa, 26 April 2022, perdarahan otak disebut juga perdarahan intrakranial atau intraserebral yang menyumbang sekitar 13 persen dari stroke.

Perdarahan otak adalah ketika darah mengiritasi jaringan otak dan menyebabkan pembengkakan. Kondisi ini dikenal juga sebagai edema serebral.

Darah yang terkumpul menjadi massa yang disebut hematoma. Kondisi ini meningkatkan tekanan pada jaringan otak di dekatnya dan itu mengurangi aliran darah vital dan membunuh sel-sel otak.

Berdasarkan lokasinya, pendarahan dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput yang menutupinya, antara lapisan penutup otak atau antara tengkorak dan selaput otak.

Terkait adanya hubungan antara stroke dan perdarahan otak juga diungkap Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS-PON) Prof Dr dr Mahar Mardjono, Jakarta, Dr Mursyid Bustami SpS(K) KIC dalam sebuah webinar pada Jumat, 24 September 2021.

Menurut Mahar, 20 persen dari kasus stroke adalah stroke perdarahan atau pendarahan otak. Sedangkan stroke lainnya merupakan penyumbatan pembuluh darah.

Siapa pun, kata Mahar, bisa mengalami stroke perdarahan atau perdarahan otak seperti Tukul Arwana dengan faktor risiko tersendiri.

"Terutama kalau stroke perdarahan adalah penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi," katanya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kapan Terjadinya Pendarahan Otak?

[Bintang] Tukul Arwana
Ilustrasi Kondisi Terkini Komedian Tukul Arwana Usai Mengalami Pendarahan Otak yang Membuatnya Harus Dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Cawang, Jakarta Timur, untuk Dirawat Secara Intensif dan Juga Menjalani Operasi. Sesudah Operasi, Tukul Arwana pun Menjalani Fisioterapi di RSPAD Gatot Soebroto (BINTANG.com/Wimbarsana Kewas)

Lebih lanjut Mahar menjelaskan bahwa kondisi perdarahan otak atau stroke perdarahan dapat terjadi ketika titik lemah pembuluh darah tidak kuat menahan tekanan darah yang tinggi, sehingga terjadi kebocoran.

Keluarnya darah dari pembuluh darah yang kemudian menimbulkan masalah pada otak.

Mahar, menambahkan, sebagian pasien yang mengalami perdarahan otak membutuhkan tindakan operasi.

"Operasi dilakukan untuk mengambil atau mengevakuasi bekuan darah yang ada di otak untuk mengurangi tekanan terhadap bagian otak yang ada di sekitar perdarahan," ujarnya.

Setelah itu, ada pengobatan lain untuk mengembalikan fungsi otak.

Mahar juga menyampaikan bahwa 70 persen pasien dengan perdarahan otak mengeluh gejala sakit kepala secara tiba-tiba.

Gejala lain yang timbul dapat berupa gangguan saraf, kelemahan tubuh, dan gejala lain seperti stroke biasa.

"Apa antisipasinya? Tentunya kita harus menghindari faktor risiko. Jadi stroke itu tidak sekonyong-konyong datang tanpa faktor yang mendasari," kata Mahar menambahkan.

 


Faktor Risiko Pendarahan Otak

[Bintang] Tukul Arwana
Ilustrasi Kondisi Terkini Komedian Tukul Arwana Usai Mengalami Pendarahan Otak yang Membuatnya Harus Dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Cawang, Jakarta Timur, untuk Dirawat Secara Intensif dan Juga Menjalani Operasi. Sesudah Operasi, Tukul Arwana pun Menjalani Fisioterapi di RSPAD Gatot Soebroto (BINTANG.com/Wimbarsana Kewas)

Faktor risiko stroke perdarahan ada yang bisa dicegah dan tak bisa dicegah. Yang tak bisa dicegah contohnya bertambahnya usia. Sedang, yang bisa dicegah adalah penyakit hipertensi, diabetes, gangguan pembekuan darah, gangguan irama jantung, kolesterol tinggi, merokok, obesitas, dan gaya hidup tak sehat.

“Jadi untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke ya kendalikanlah faktor risiko. Berobat dengan teratur, batasi makanan kurang sehat, hindari merokok," ujarya.

Beragam Penyebab Perdarahan Otak

Dikutip dari situs WebMD berikut beberapa penyebab paling umum dari pendarahan otak: 

Trauma kepala. Cedera adalah penyebab paling umum dari pendarahan di otak bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.

Tekanan darah tinggi. Kondisi kronis ini dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati adalah penyebab utama pendarahan otak yang dapat dicegah.

Aneurisma. Ini adalah melemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak. Itu bisa pecah dan berdarah ke otak, menyebabkan stroke.

Kelainan pembuluh darah (malformasi arteriovenosa). Ini adalah kelemahan pada pembuluh darah di dalam dan di sekitar otak. Kondisi ini mungkin muncul saat lahir dan didiagnosis hanya jika gejalanya berkembang.

Angiopati amiloid. Ini merupakan kelainan pada dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring bertambahnya usia dan tekanan darah tinggi. Ini dapat menyebabkan banyak pendarahan kecil yang tidak diketahui sebelum menyebabkan pendarahan besar.

Gangguan darah atau pendarahan dapat menyebabkan penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah. Obat pengencer darah dapat menjadi faktor risiko.

Penyakit hati. Kondisi ini berhubungan dengan peningkatan perdarahan secara umum.

Tumor otak.

 

 


Tukul Arwana Rajin Fisioterapi?

Jalani Masa Pemulihan, Ini 7 Potret Kondisi Terbaru Tukul Arwana
Ilustrasi Kondisi Terkini Komedian Tukul Arwana Usai Mengalami Pendarahan Otak yang Membuatnya Harus Dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Cawang, Jakarta Timur, untuk Dirawat Secara Intensif dan Juga Menjalani Operasi. Sesudah Operasi, Tukul Arwana pun Menjalani Fisioterapi di RSPAD Gatot Soebroto

Manajer Tukul Arwana, Rizky Kimon, kepada Showbiz Liputan6.com melalui sambungan telepon, Minggu, 21 September 2021 mengatakan bahwa artisnya menjalani fisioterapi setiap hari usai operasi pendarahan otak.

Pria 56 tahun tersebut menjalani terapi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Tukul dirawat menggunakan alat khusus sehingga fisioterapi harus dilakukan di rumah sakit.

Setelahnya, kata Rizky, fisioterapisnya yang datang ke rumah.

Dikatakan Rizky bahwa fisioterapi dilakukan setiap hari. Dari Senin sampai Jumat, dan pada hari Sabtu juga Minggu fisioterapi yang ringan-ringan.

"Sabtu Minggu cuma buat beliau nonton TV, ngobrol-ngobrol," kata Rizky.

Pada Februari 2022, Rizky kembali mengungkapkan kondisi Tukul Arwana yang disebutnya jauh lebih membaik.

Efek dari rajin fisioterapi yang dilakukannya, Tukul Arwana pun mampu merespons ketika diajak berkomunikasi.

Dia, kata Rizky, juga bisa memberi isyarat untuk menyampaikan sesuatu.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cegah COVID-19
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya