Perusahaan Farmasi RI Donasikan Obat Kanker untuk Sri Lanka yang Tengah Krisis

Dexa Group mendonasikan dua jenis obat kanker untuk Sri Lanka yang kini tengah hadapi krisis ekonomi dan kesehatan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 30 Apr 2022, 16:09 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2022, 08:00 WIB
Kemenkes, Obat, Srilanka
Sri Lanka Alami Krisis Ekonomi, Indonesia Kirim Obat untuk Negara Tersebut 

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan farmasi nasional, Dexa Group, memberikan bantuan obat-obatan untuk Sri Lanka yang kini tengah menghadapi krisis ekonomi dan kesehatan. Diantara ragam obat, Dexa group mengirimkan bantuan berupa obat kanker.

Dua jenis obat kanker yang didonasikan adalah Calcium Folinate dan Paclitaxel 30 mg. Hal ini sesuai dengan instruksi yang disampaikan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan.

Pemberian donasi obat-obatan ini dilakukan Dexa Group sebagai bentuk solidaritas, kepedulian, dan misi kemanusiaan seperti disampaikan Pimpinan Dexa Group, Ferry Soetikno usai penyerahan donasi secara simbolis di Gudang Gapura Cargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Kamis, 28 April 2022.

“Partisipasi Dexa Group untuk negara Sri Lanka, sesuai core value kami Deal with Care dan wadah CSR perusahaan yakni Dharma Dexa, sebagai bentuk solidaritas, kepedulian, dan misi kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab bersama," kata Ferry dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com ditulis Sabtu (30/4/2022).

Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI, Agusdini Banun Saptaningsih, yang menyampaikan bahwa Sri Lanka tengah mengalami krisis. Hal ini membuat negara tersebut alami kelangkaan obat-obatan dan alat kesehatan. Bantuan dari negara-negara lain tentu mampu mendukung Sri Lanka hadapi masa sulit itu.

"Dengan semangat kemanusiaan dan solidaritas, Indonesia memberikan bantuan alat kesehatan dan obat-obatan,” kata Agusdini.

 


9 Perusahaan Farmasi Bantu Sri Lanka

Selain Dexa Group, delapan perusahaan farmasi lain turut serta dalam pemberian bantuan untuk Sri Lanka kali ini. Perusahaan farmasi tersebut adalah

 - PT Bernofarma

- PT Global Onkolab Farma (Kalbe Group)

- PT CKD Otto

- PT Jayamas

- PT Safelock

- PT Ocean Medika

- PT Bara Sehat Jaya

- PT Triton Manufacture

Dengan adanya bantuan program CSR dari sembilan perusahaan tersebut total donasi untuk Sri Lanka mencapai Rp22,5 miliar. Terdiri dari obat-obatan kanker senilai Rp13,5 miliar. Lalu, alat-alat kesehatan senilai Rp9 miliar.

 "Dengan semangat kemanusiaan dan solidaritas sebagai negara sahabat, Indonesia bermaksud menyerahkan bantuan kesehatan untuk pemerintah dan masyarakat Sri Lanka," kata Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha saat memberikan bantuan secara simbolis kepada Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN, Yasoja Gunasekera saat itu.

 


Pengiriman Dalam 2 Kloter

Kunta mengatakan donasi dan kerjasama dari seluruh pihak yang terlibat, bantuan donasi obat dan alat kesehatan pun dapat langsung diserahkan kepada pemerintah Sri Lanka pada 28 April 2022.

Bantuan berupa obat dan alat kesehatan itu akan dikirim dalam dua kloter menggunakan pesawat kargo dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten seperti mengutip laman Sehat Negeriku.

Kloter pertama diberangkatkan mulai hari ini, Rabu, 28 April 2022 dengan total berat 1.284 kg (1,2 ton) yang terdiri dari delapan item obat sitostatika dan enam item alat kesehatan. Total keseluruhannya senilai Rp.4.527.331.397.

Kloter kedua, bakal diberangkatkan pada 8 Mei 2022 dengan total berat 1.834 kilogram (1,8 ton) yang terdiri dari dua item obat sitostatika, satu suplemen untuk pasien kanker, dan dua item alat kesehatan senilai Rp17.628.620.848.

Kemenkes memastikan seluruh proses pengiriman aman karena telah sesuai dengan standar pengiriman barang ke luar negeri.

"Untuk menjaga mutu dan keamanan obat selama perjalanan, telah dilakukan packaging sesuai standar pengemasan untuk ekspor obat dan alat kesehatan serta dilengkapi dokumen-dokumen lengkap yang diperlukan," lanjutnya.

Sebelum dikirim, seluruh bantuan telah diperiksa baik dari segi fungsi maupun kelengkapan dokumen oleh Kemenkes.

“Untuk menjaga mutu dan keamanan obat selama perjalanan, telah dilakukan packaging sesuai standar pengemasan untuk ekspor obat dan alat kesehatan serta dilengkapi dokumen-dokumen lengkap yang diperlukan,” terang Agusdini.


Bantuan Bentuk Hubungan Baik RI dan Sri Lanka

Di kesempatan itu, Kunta mengungkapkan alasan Indonesia mengirimkan bantuan kepada Sri Lanka. Hal ini merupakan wujud hubungan baik dan erat antara dua negara.

Indonesia dan Sri Lanka sendiri telah menjadi mitra strategis sangat lama, yang mana di tahun 2022 ini telah memasuki usia 70 tahun. Hubungan keduanya terus terjalin erat dan semakin kuat sampai saat ini.

Untuk itu, sebagai negara sahabat sekaligus mitra strategis Indonesia, Sekjen berharap bantuan yang diserahkan Indonesia hari ini, bisa membantu memenuhi kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan di Sri Lanka.

“Semoga bantuan ini bisa membantu mengurangi beban saudara-saudara kita di Sri Lanka,” kata Kunta.

Atas bantuan yang diberikan untuk Sri Lanka, Yasoja Gunasekera menyampaikan terima kasih. Menurutnya bantuan kemanusiaan ini merupakan refleksi dari kuatnya hubungan antara Indonesia dan Sri Lanka yang telah terjalin selama 70 tahun ini.

“Dari hati yang paling dalam, saya mengucapkan terima kasih,” kata Yasoja.

Infografis Akar Bajakah dari Kalimantan Bisa Sembuhkan Kanker?
Infografis
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya